Biaya Tes Kesuburan di Indonesia

Bersama Ini Kami Sampaikan Informasi Biaya Tes Kesuburan di Indonesia, sebagai berikut:

Sejumlah pasangan yang baru menikah pasti sudah tak sabar untuk segera mendapatkan momongan. Sayangnya, banyak faktor yang membuat pria dan wanita mengalami infertilitas atau tidak subur. Untuk memastikannya, tak sedikit pasangan yang melakukan tes kesuburan untuk mengetahui adanya gangguan yang mungkin terjadi antara keduanya, meski tes kesuburan tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Bicara soal kesuburan, masih banyak wanita yang tidak dapat mengetahui langsung masa suburnya. Tak ada tanda-tanda kesuburan lain, seperti bercak darah atau rasa nyeri yang lebih tepat dan dapat diandalkan selain lendir yang keluar pada vagina. Sensasi dan munculnya lendir yang memperlihatkan datangnya masa subur dapat disertai rasa padat, lembek, atau bengkak pada jaringan di sekitar mulut vagina. Namun, kekeliruan yang kerap terjadi yakni sebagian wanita mengira bahwa dorongan seksual itulah yang menyebabkan munculnya lendir.

Nah, puncak kesuburan dapat diamati dari hari terakhir munculnya lendir subur, yaitu hari terakhir ketika lendir tampak seperti benang dan mulut, atau timbul rasa licin meskipun lendir tidak tampak adalah hari tersubur dalam siklus itu. Hari terakhir ini disebut puncak kesuburan karena pada hari tersebut hubungan intim suami istri kemungkinan besar akan membuahkan kehamilan. Perlu dicatat bahwa hari puncak tidak selalu ketika lendir keluar paling banyak.

Kunci untuk mengetahui puncak kesuburan adalah menyadari bahwa itu adalah hari terakhir munculnya lendir subur yaitu ketika lendir pada permukaan vagina terlihat seperti benang atau terasa licin. Rasa licin mungkin akan bertahan sehari atau dua hari lebih lama daripada munculnya lendir seperti benang, yang menandakan bahwa Anda masih sangat subur. Hal tersebut pertanda penting karena beberapa perempuan bahkan tidak akan melihat lendir.

Penelitian menunjukkan bahwa ovulasi biasanya terjadi pada hari terlihatnya tanda puncak kesuburan atau sehari sesudahnya. Uji coba WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa lebih dari 90% perempuan dapat mengetahui masa subur dan hari puncak kesuburannya pada bulan pertama pengamatan pola lendir. Kemudian datangnya masa menstruasi sekitar dua minggu setelah hari yang Anda duga merupakan puncak kesuburan membuktikan ketepatan pengamatan Anda, sehingga akan semakin yakin dalam siklus selanjutnya.

Kurangnya pemahaman dalam mengamati kondisi tubuh terkait masa subur, membuat pasangan lebih memilih untuk menjalani tes kesuburan pada klinik maupun rumah sakit terdekat. Bagi Anda yang berencana untuk tes kesuburan, berikut tarif yang mungkin dikenakan di sejumlah rumah sakit dan dapat dijadikan sebagai referensi.

Biaya Tes Kesuburan

Nama Klinik/Rumah Sakit Estimasi Biaya
RSAB Harapan Kita Jakarta Konsultasi: Rp170.000
USG Transvaginal dan USG Abdomen: Rp250.000
Analisa Sperma Lengkap: Rp450.000
Pemeriksaan Sperma Rutin: Rp250.000
Asri Medical Center Yogyakarta Preparasi Sperma: Rp950.000 – Rp1.200.000
Uji Ketahanan Sperma: Rp546.500
Analisa Sperma: Rp150.000
Tes Hormonal Reproduksi Testosteron: Rp280.000
Tes Hormonal Reproduksi Progesteron: Rp300.000
Tes Hormonal Reproduksi Estradiol: Rp275.000
Tes Hormonal Reproduksi FSH dan LH: Rp195.000
Path Lab Clinic – Kelapa Gading Paket Panel Kesuburan Pria 1x Visit: Rp2.121.350
RS EMC Sentul Analisa Sperma: Rp345.000
Histeroskopi Diagnostik: Rp1.650.000
HsG: Rp1.750.000
USG 4D – Simple (Infertilitas – Kesuburan): Rp700.000
USG 4D – Complete (Screening Kehamilan Lengkap): Rp1.100.000

Biaya di atas kami rangkum dari berbagai macam sumber, termasuk website resmi instansi terkait. Tarif tersebut tentu dapat berubah-ubah tergantung lokasi tes kesuburan dan prosedur yang dilakukan.

Kapan Sebaiknya Periksa Tes Kesuburan?

Anda dapat menjalankan tes kesuburan setidaknya setelah satu tahun usia pernikahan. Cek ke dokter kandungan spesialis kesuburan juga perlu dilakukan saat usia sudah di atas 35 tahun. Bagi pria, usia 35 hingga 40 tahun biasanya lebih sulit untuk bisa berhasil dalam program hamil. Sementara bagi wanita, usia puncak kesuburannya adalah 35 tahun. Sebab, saat memulai program hamil di atas usia tersebut, persediaan sel telur mungkin sudah menurun.

Adanya masalah kesehatan organ reproduksi seperti PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) serta endometriosis mengharuskan Anda segera memeriksakan diri. Masalah tiroid juga berhubungan langsung dengan hormon agar tidak memiliki efek samping apapun selama melakukan aktivitas medis yang berkaitan dengan program kehamilan (promil) dan hormon.

Beberapa masalah medis lain yang perlu diwaspadai dan dikonsultasikan adalah diabetes, penyakit ginjal, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Diketahui, penyakit-penyakit tersebut tidak membuat seseorang mengalami infertilitas, tetapi akan sangat berbahaya bagi wanita untuk mengandung dan melahirkan.

Demikian kami sampaikan informasi tentang Biaya Tes Kesuburan di Indonesia, semoga bermanfaat.

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja