Harga Terbaru Pia Cap Mangkok Malang Terbaru

Berikut ini Biaya.info menyampaikan informasi Harga Terbaru Pia Cap Mangkok Malang Terbaru, sebagai berikut:

Pia Cap Mangkok Malang atau biasa disebut dengan pia mangkok adalah salah satu oleh-oleh khas Kota Pendidikan yang terbilang cukup populer di kalangan wisatawan. Produk ini dijual di gerai Pia Cap Mangkok dalam berbagai varian kemasan, mulai dari isi lima, 12, hingga 24 dengan harga relatif terjangkau.

Keunggulan Pia Mangkok Malang

Pia secara umum memiliki rasa manis legit dan kini telah hadir dalam berbagai varian isi seperti coklat, durian, keju, dan sebagainya. Ada yang menyebutnya bakpia dan populer sebagai makanan khas daerah Pathuk, Yogyakarta. Namun sebenarnya, kurang tepat jika istilah bakpia digunakan untuk merujuk pada kue pia dengan berbagai varian isi, karena ‘bak’ berarti ‘daging’. Sehingga, arti kata ‘bakpia’ sebenarnya adalah ‘kue daging’.

Sudah ada banyak pia yang dapat ditemukan ketika berkunjung ke berbagai kota di Indonesia, termasuk di Malang. Di sini, Anda bisa menemukan oleh-oleh Pia Mangkok. Sebutan ini adalah sebutan yang paling dikenal di masyarakat. Meskipun disebut demikian, bukan berarti pia yang dijual berbentuk layaknya mangkok. Bentuknya sama saja dengan pia-pia yang lain, yaitu oval tiga dimensi. Terkadang juga ditemukan nyaris kotak maupun persegi panjang.

Sebutan pia mangkok sebetulnya adalah dari Pia Cap Mangkok. Sebab, masyarakat lebih suka memperpendek nama, maka lebih sering disebut Pia Mangkok. Pia ini sekilas nyaris sama saja dengan bakpia maupun pia-pia di daerah lain. Namun, jika bakpia yang sering ditemukan di Yogyakarta bertekstur halus dan padat, maka pia khas Malang ini renyah dan krispi kulitnya serta isinya pun tidak sepadat bakpia pathok Jogja.

Ketika dipecah atau digigit, nampak rekahan lapisan-lapisan kulit pia mengisi sela di antara kulit dan isian pia. Pia Cap Mangkok ini tersohor di kalangan para pelancong yang berkunjung ke Malang. Apalagi, pia ini sudah ada sejak tahun 1959. Resep dan kualitasnya pun terus dijaga dari waktu ke waktu.

Sudah ada banyak pia yang dapat ditemukan ketika berkunjung ke berbagai kota di Indonesia, termasuk di Malang. Di sini, Anda bisa menemukan oleh-oleh Pia Mangkok. Sebutan ini adalah sebutan yang paling dikenal di masyarakat. Meskipun disebut demikian, bukan berarti pia yang dijual berbentuk layaknya mangkok. Bentuknya sama saja dengan pia-pia yang lain, yaitu oval tiga dimensi. Terkadang juga ditemukan nyaris kotak maupun persegi panjang.

Sebutan pia mangkok sebetulnya adalah dari Pia Cap Mangkok. Sebab, masyarakat lebih suka memperpendek nama, maka lebih sering disebut Pia Mangkok. Pia ini sekilas nyaris sama saja dengan bakpia maupun pia-pia di daerah lain. Namun, jika bakpia yang sering ditemukan di Yogyakarta bertekstur halus dan padat, maka pia khas Malang ini renyah dan krispi kulitnya serta isinya pun tidak sepadat bakpia pathok Jogja.

Ketika dipecah atau digigit, nampak rekahan lapisan-lapisan kulit pia mengisi sela di antara kulit dan isian pia. Pia Cap Mangkok ini tersohor di kalangan para pelancong yang berkunjung ke Malang. Apalagi, pia ini sudah ada sejak tahun 1959. Resep dan kualitasnya pun terus dijaga dari waktu ke waktu.

Secara rasa, tersedia beberapa varian rasa yang ditawarkan. Di antaranya adalah kacang hijau, cokelat, keju, tangkwe, durian, dan kopi. Dari keenam rasa Pia Cap Mangkok di atas, ada satu rasa yang masih aneh terdengar di telinga yaitu tangkwee. Tangkwe adalah manisan labu putih. Dulu, varian rasa yang tersaji memang tidak sebanyak ini. Penambahan varian rasa yang kekinian dan pas untuk adonan pia adalah salah satu inovasi agar Pia Cap Mangkok ini tetap eksis di masyarakat.

Biasanya, yang menjadi favorit adalah Pia Cap Mangkok rasa kacang ijo dan coklat. Sementara, untuk rasa kopi dan durian masih tak terlalu banyak diproduksi. Pia ini hanya memiliki daya tahan hingga 2 minggu saja. Hal ini karena tidak ada bahan pengawet di dalamnya. Melihat banyak keunggulan pia mangkok, siapa sih orang yang ada dibalik produk ini?

Sebelumnya, perlu diketahui, Zabur Utomo termasuk salah satu pionir dalam bisnis pia. Ketika ia merintis usaha ini di Malang tahun 1950-an silam, pia belum menjadi tren seperti sekarang. Kala itu, bahan baku terigu pun masih hasil impor dari Australia. Belum ada terigu produksi dalam negeri. Namun, Zabur berani menjajal usaha ini karena harus menafkahi keluarga. Meski masa itu orang-orang belum peduli soal desain logo dan merek, ia seakan sudah merancang jauh ke depan.

Zabur pun memilih logo mangkok untuk pia buatannya, dan akhirnya diberi nama Pia Cap Mangkok. Tak lupa, Zabur mencantumkan unsur filosofi dalam merek tersebut. Dalam desainnya, gambar mangkok diapit dua tulisan yang diambil dari bahasa Mandarin, yakni Shuang Xi yang berarti Kebahagiaan Ganda. Nah, dalam perjalanannya, makna kebahagiaan benar-benar berlipat ganda. Terbukti, hingga kini, Pia Cap Mangkok masih eksis meski muncul banyak pesaing.

Ada semacam pemeo yang berkembang di dunia bisnis bahwa generasi pertama merintis usaha, generasi kedua yang membesarkannya, dan di tangan generasi ketiga bisnis bakal hancur. Namun, hal itu tak berlaku di Pia Cap Mangkok yang tetap eksis hingga generasi ketiga. Nama Pia Cap Mangkok pun bahkan tak cuma populer di Malang, melainkan telah melebar sampai Bandung dan Bali. Total, saat ini ada enam pabrik yang dioperasikan di ketiga daerah itu. Dua di antaranya di Malang, sebagai lokasi pusat.

Adalah Reza Setiawan, salah seorang cucu Zabur, yang dipercaya memimpin toko dan dua pabrik di Malang yang mempekerjakan sekitar 87 karyawan. Sarjana lulusan Universitas Maranatha Bandung ini memang punya ketertarikan khusus dengan dunia kue pia yang dirintis kakeknya. Agar usaha keluarga ini kian berkembang, Reza dan sang adik, Vikky Setiawan, terus mencari inovasi, termasuk belajar resep pia.

Salah satu inovasinya, Reza sengaja mencantumkan logo terigu Bogasari di kemasan Pia Cap Mangkok. Ini demi meyakinkan pelanggan akan kualitasnya. Reza pun tak segan mengikuti pameran di luar daerah demi memperluas pasar. Salah satunya mengikuti Bogasari Expo Jakarta pada akhir Juni 2013 lalu.

Harga Pia Cap Mangkok ini cukup bervariasi, dibedakan dari varian rasa dan jumlah pia dalam kemasan tersebut. Sebagai referensi, berikut kami sajikan daftar harganya.

Harga Pia Cap Mangkok

Kemasan Pia Cap Mangkok Harga
1 pack isi 5 biji Rp18.000-Rp21.000
1 dus isi 12 biji Rp45.500-Rp48.500
1 dus isi 25 biji (kacang hijau) Rp94.000-Rp97.000
1 dus isi 25 biji (cokelat) Rp94.000-Rp97.000
1 dus isi 25 biji (kopi) Rp94.000-Rp97.000
1 dus isi 25 biji (tangkwe) Rp94.000-Rp97.000
1 dus isi 25 biji (keju) Rp94.000-Rp97.000

Informasi harga Pia Cap Mangkok di atas kami rangkum dari berbagai macam sumber. Harga Pia Cap Mangkok tersebut tentunya tidak terikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.  Meskipun begitu, harga Pia Cap Mangkok tahun 2021 masih sama dengan harga tahun 2019 dan 2020.

Outlet Pia Cap Mangkok di Malang

Cabang Semeru

Jl. Semeru 25 – Telp. (0341) 335900;

Cabang Tidar

Jl. Villa Tidar Indah No. 5 – Telp. (0341) 569283;

Cabang Soekarno-Hatta

Ruko Grand Soekarno Hatta Kav. 16-17, Malang – Telp. (0341) 2996400 /(0341) 2996490 ;

Cabang Singosari

Toko Sensa, Jl. Raya Randuagung No. 9, Singosari – Telp. (0341) 458488

Cabang Galunggung

Jl. Galunggung No. 51, Malang – Telp. 0811 553 995

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja