Berikut kami informasikan Biaya Fototerapi untuk Bayi Kuning, sebagai berikut:
Anda mungkin pernah mendengar tentang perawatan fototerapi. Ini adalah salah satu penanganan yang paling umum dipakai untuk merawat bayi kuning akibat kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuh bayi yang baru lahir. Biaya untuk melakukan fototerapi memang lumayan mahal, tergantung alat yang digunakan serta durasi terapi.
Bayi kuning atau dalam bahasa medis dikenal dengan jaundice, adalah keadaan ketika bayi lahir terlihat kuning pada kulit dan bagian putih mata (sklera). Biasanya, kuning pada bayi dapat muncul sekitar hari ketiga setelah kelahiran dan menghilang pada saat bayi berusia dua minggu. Bayi lahir prematur umumnya lebih rentan mengalami kondisi ini. Perawatan paling efektif dan umum digunakan untuk menangani bayi kuning adalah fototerapi dan transfusi darah.
Bayi kuning tidak bisa dianggap sepele, karena jika tidak segera diobati, kemungkinan bisa mengancam jiwa bayi Anda. Beberapa hal yang menjadi penyebab bayi kuning yakni adanya masalah pada fungsi hati bayi, bayi yang diberi ASI maupun yang tidak mendapat cukup ASI, gangguan sel darah, adanya ketidakcocokan jenis darah antara ibu dan bayi, serta adanya infeksi.
Warna kuning pada kulit bayi akan lebih sulit dikenali pada bayi dengan kulit lebih gelap. Namun, orang tua tetap bisa mengenali kuning pada bayi di beberapa bagian pada tubuhnya, misalnya di bagian putih mata, di dalam mulut, juga di telapak tangan dan kakinya. Bayi juga kerap mengantuk, sering menangis, lemas, urine berwarna kuning gelap, dan tinja yang berwarna pucat (seharusnya berwarna kekuningan).
Umumnya, bayi yang kuning atau jaundice memerlukan perawatan fototerapi menggunakan bantuan sinar ultraviolet. Fototerapi ini tergolong perawatan yang aman dan tidak merusak kulit bayi. Setidaknya, ada dua jenis perawatan fototerapi yang bisa dilakukan, yaitu fototerapi konvensional dan fototerapi serat optik. Berbeda metode, namun kedua jenis ini punya tujuan yang sama, yaitu membuat kulit bayi mendapatkan paparan sinar sebanyak mungkin.
Biaya Fototerapi
Lalu, berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk melakukan perawatan fototerapi? Biaya fototerapi bervariasi, tergantung kebijakan rumah sakit atau klinik serta durasi dan teknik fototerapi. Menurut penuturan salah satu pasien, biaya fototerapi di Rumah Sakit Melati Husada Malang pada tahun lalu berkisar Rp3 juta sampai Rp4,5 juta per sesi 12 jam. Itu belum termasuk biaya administrasi sebesar Rp35.000, biaya DSA Rp100.000, dan cek bilirubin sebesar Rp110.000.
Lalu, salah seorang pasien yang merawat bayinya di RSIA Aisyiyah Klaten tahun sebelumnya mengaku perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp1,3 juta untuk melakukan perawatan fototerapi, termasuk biaya kamar satu hari dan obat-obatan. Biaya tersebut tidak berubah dari tahun sebelumnya.
Dilansir dari the Asianparent community, menurut salah seorang ibu yang memiliki bayi dengan penyakit kuning, biaya fototerapi di rumah sakit swasta saat ini berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta. Ini sudah termasuk obat-obatan dan peralatannya. Biaya yang mahal diakibatkan tidak bisanya pasien menggunakan BPJS. Namun, menurut orang tua lain yang memiliki masalah sama, tidak ada perbedaan harga antara pengguna BPJS dan tidak untuk masalah kesehatan ini.
Penanganan menggunakan fototerapi akan dihentikan setelah kadar bilirubin turun ke tingkat yang aman, dan biasanya fototerapi ini memakan waktu 1-2 hari. Kendati fototerapi sangat dianjurkan untuk mengobati bayi kuning, namun pada keadaan tertentu, fototerapi ini mungkin menimbulkan efek samping pada bayi Anda. Efek samping tersebut meliputi dehidrasi, diare, dan timbulnya ruam kulit yang akan hilang begitu terapi atau perawatan dihentikan.
Pada kasus lainnya, jika penyakit kuning yang diderita bayi disebabkan oleh golongan darah yang berbeda antara bayi dan ibu, maka tindakan yang tepat dilakukan yakni pemberian suntikan immunoglobulin (IVIG). Tujuannya untuk mengurangi antibodi penyebab tingginya kadar bilirubin tersebut. Biasanya biaya yang dibutuhkan sebesar Rp101 ribu.
Apabila fototerapi dan pemberian suntikan imunoglobulin (IVIG) tidak berhasil, maka transfusi darah mungkin akan dilakukan. Prosedur ini biasanya dilakukan melalui pengambilan darah bayi dan diganti dengan darah yang cocok dari donor atau bank darah dengan pengawasan dokter selama beberapa jam.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja