Harga Tiket Masuk Lawang Sewu Semarang

Jika berbicara mengenai wisata di Semarang, pasti tidak boleh melewatkan nama Lawang Sewu. Ini adalah sebuah spot bersejarah yang menghadirkan ‘sensasi’ tersendiri bagi siapa saja yang berkunjung. Bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman unik berwisata ke tempat tersebut, harga tiket masuk Lawang Sewu ternyata dapat dikatakan sangat murah.

Sejarah Lawang Sewu

Semarang memang memiliki banyak spot dan objek wisata yang terbilang cukup lengkap, mulai dari situs budaya, situs bersejarah, spot foto-foto unik dan kekinian, sampai pantai yang sangat memanjakan mata. Namun, kebanyakan wisatawan tidak akan melewatkan untuk berkunjung ke Lawang Sewu yang terletak di sudut Jalan Pandanaran dan Jalan Pemuda, atau tepatnya terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (Lawang).

Bangunan Lawang Sewu dibangun pada 27 Februari 1904 dengan nama Het hoofdkantoor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). Awalnya kegiatan administrasi perkantoran dilakukan di Stasiun Semarang Gudang (Samarang NIS). Namun, dengan berkembangnya jalur jaringan kereta yang sangat pesat, mengakibatkan bertambahnya personel teknis dan tenaga administrasi. Akibatnya, kantor NIS di Stasiun Samarang NIS tidak lagi memadai.

Setelah kemerdekaan, bangunan kuno dan megah berlantai dua ini dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu, pernah juga dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan, gedung juga menjadi saksi peristiwa pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober – 19 Oktober 1945).

Keunikan Arsitektur Lawang Sewu

Bangunan utama Lawang Sewu terdiri dari tiga lantai, yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri bagian. Jika pengunjung memasuki bangunan utama, mereka akan menemukan tangga besar ke lantai dua. Di antara tangga, ada kaca besar yang menunjukkan gambar dua wanita muda Belanda yang terbuat dari gelas. Semua struktur bangunan, pintu, dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur Belanda. Ada sudut-sudut yang mirip seperti di Eropa, tiang-tiang pancang putih yang biasanya digunakan untuk foto pre-wedding.

Saat liburan ke tempat ini, wisatawan juga dapat menemukan diorama, yang menjadi penggambaran Semarang sebagai pusat kereta terbesar di Indonesia dan jurusan kereta api pertama, Semarang-Temanggung. Ruang pameran ini berada di lantai satu, sedangkan lantai dua digunakan sebagai kantor Divisi Heritage dan Arsitektur PT KAI. Tujuan pembuatan kantor ini pada dasarnya untuk transportasi bahan mentah perdagangan Hindia Belanda. Bagi pengunjung yang ingin mencoba berfoto di sini, tentu dapat memaksimalkan sejumlah spot pameran dengan pengambilan gambar terbaik.

Bagian lainnya adalah teras utama, yang memungkinkan Anda melihat sudut bangunan utama Lawang Sewu. Sudut dengan menara berkaca mozaik menyambungkan antara bangunan A dan bangunan B. Fotografer bisa mengambil gambar dari pohon besar yang ada di tengah halaman. Dari sini, bangunan Lawang Sewu terasa amat megah.

Selain itu, juga terdapat kaca mozaik yang menghiasi menara hingga ketinggian sembilan meter. Uniknya di kaca mosaik tersebut mengisahkan tentang sejarah Lawang Sewu sebagai kantor perkeretaapian terbesar di Indonesia saat itu. Anda bisa berfoto di atas anak tangga, membelakangi atau menghadap ke kaca. Foto khas di tempat ini adalah siluet, berlatar kaca mozaik sejarah Lawang Sewu. Kaca ini kabarnya belum pernah dipugar ataupun rusak sejak didirikan mulai 1916-1918.

Spot foto lainnya adalah Pintu Seribu, sebuah tempat yang memang sudah tidak asing lagi bagi yang pernah berkunjung ke Lawang Sewu. Anda bisa berfoto dengan latar pintu yang seolah tak berujung. Pintu yang menyambungkan tiap ruangan di gedung B lantai dua ini terletak di tengah, fungsinya untuk memudahkan berkomunikasi antar ruangan pada saat itu.

Jika Anda berkeliling di lima gedungnya, Anda pun bisa menemukan beberapa jembatan yang menyambungkan antar-gedung tersebut. Jembatan dengan latar foto terbaik ialah yang menyambungkan gedung B dengan gedung C di lantai dua. Anda bisa berfoto dengan latar deretan tiang di gedung B, menara kaca mozaik, dan jembatannya yang bersih.

Jangan lupakan juga untuk mampir di jalan belakang, sebuah titik foto yang berada di pintu keluar Lawang Sewu. Biasanya spot ini juga dijadikan spot foto perpisahan antara pemandu wisata dengan para wisatawan. Awan yang cerah berpadu dengan bangunan bertiang yang megah, dihiasi hijaunya taman, merupakan komposisi foto yang apik. Tentunya perjalanan Anda ini akan memperindah feeds media sosial.

Harga Tiket Masuk Lawang Sewu

Nah, apabila tertarik mengeksplorasi keindahan Lawang Sewu, biaya yang perlu dibayarkan sangat terjangkau. Dilansir dari akun Instagram resminya, harga tiket masuk Lawang Sewu saat ini cuma Rp5.000 untuk anak-anak atau Rp10.000 untuk dewasa, belum berubah dari tahun sebelumnya. Tiket dapat dibeli langsung di loket tempat wisata, di Jalan Pemuda, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Karena Lawang Sewu merupakan tempat wisata bersejarah, maka tidak banyak fasilitas atau wahana yang bisa Anda nikmati disini. Di Lawang Sewu, Anda hanya bisa berfoto-foto dengan desain interior khas zaman dulu. Jika penasaran, Anda juga bisa menuju ruang bawah tanah, yang kental dengan nuansa mistis. Namun, di sekitar Lawang Sewu, sudah terdapat fasilitas lain seperti penginapan dengan harga yang relatif terjangkau. Selain itu, juga terdapat wisata kuliner yang menjual makanan khas Semarang. Banyak pilihan makanan yang bisa Anda temui di sekitaran Lawang Sewu ini.

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja