Keunggulan Bibit Lele Sangkuriang

Ikan lele merupakan komoditas unggulan air tawar dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat. Komoditas perikanan ini mudah dibudidayakan dengan harga terjangkau, sehingga dapat dinikmati oleh lapisan masyarakat bawah. Permintaan lele, baik konsumsi maupun benih terus meningkat. Bahkan, hingga kini permintaan lele untuk pasar lokal saja belum dapat terpenuhi.

Permintaan lele konsumsi cukup besar untuk pasar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Permintaannya setiap hari tidak kurang dari 75 ton atau 2.250 ton per bulan dengan nilai perputaran uang sekitar Rp20 miliar per bulan. Berdasarkan data terbaru pada 2005, produksi lele nasional yaitu, 60 ribu ton tahun 2004 menjadi 79 ribu ton pada 2005.

Data kebutuhan benih juga mengalami peningkatan pesat dari 156 juta ekor pada tahun 1999, meningkat mencapai 360 juta ekor pada 2003. Peningkatan terjadi rata-rata sekitar 46% per tahun. Revitalisasi lele sampai dengan akhir tahun 2009 ditargetkan mencapai produksi 175 ribu ton atau meningkat rata-rata 21,64% per tahun.

Penyebaran lele di Indonesia berada di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Saat ini, sentra budidaya lele telah banyak tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Jawa Timur yang berpusat di Tulungagung, Jombang, Kediri, Nganjuk, dan Ngawi. Di Jawa Tengah, sentra budidaya lele yakni di Boyolali, Yogyakarta, Sleman dan Kulonprogo. Di Jawa Barat, sentranya berada di Parung (Bogor) dan Losarang (Indramayu). Sedangkan di Sumatera, berlokasi di daerah Perbaungan.

Budidaya lele ternyata mampu menggerakkan roda ekonomi rakyat. Pasalnya, melalui sentra jual beli lele dapat menggerakkan ribuan masyarakat yang terlibat mulai dari pembenihan, pembesaran, pabrik pakan, sektor transportasi, hingga pedagang. Sementara itu dari banyaknya jenis ikan lele, jenis lele Dumbo terbilang dominan dipasarkan di Indonesia.

Lele Dumbo memiliki peluang masuk ke pasar internasional (ekspor) karena tekstur daging, ukuran, dan kuantitasnya sudah memenuhi persyaratan untuk dijadikan komoditas ekspor mancanegara. Permintaan pasar ekspor lebih banyak pada lele Dumbo berukuran di atas 500 gram per ekor. Ekspor lele dari Indonesia kini sudah dilakukan perusahaan dari Belanda dengan mengekspor 20 ton per hari dari Danau Toba.

Keunggulan Lele Sangkuriang

Salah satu varietas unggulan lele dumbo adalah lele Sangkuriang. Lele Sangkuriang merupakan perkawinan antara lele Dumbo betina F2 dengan lele Dumbo jantan >F6 dan menghasilkan lele Dumbo jantan F2-6. Selanjutnya, lele Dumbo Jantan F2-6 dikawinkan kembali dengan lele Dumbo betina F2 sehingga dihasilkan lele Sangkuriang.

Dari hasil uji coba dan penelitian terbukti lele jenis Sangkuriang lebih unggul dibandingkan dengan jenis lele Dumbo biasa. Perbaikan genetika melalui cross breeding tersebut merupakan hasil rekayasa dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi. Salah satu keunggulan lele Sangkuriang pada umur 5-26 hari yakni pertumbuhan harian lele lebih cepat sekitar 29,26% lebih tinggi dari lele dumbo biasa yang hanya 20,38%. Panjang standar lele Sangkuriang dapat mencapai 3-5 cm.

Pertumbuhan dan panjang standar harian tersebut akan terus meningkat pada benih usia 26-40 hari. Selama tiga bulan terpantau mencapai 3,53% pertumbuhan harian lele Sangkuriang. Benih (anakan) hasil dari indukan lele Sangkuriang hanya dapat dikembangkan atau dibudidayakan untuk kebutuhan lele konsumsi, sehingga tidak dijadikan calon indukan baru. Hal tersebut disebabkan anakan yang dihasilkan dari induk lele Sangkuriang akan menurun kualitasnya.

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja