Kisaran Biaya Membangun Rumah Minimalis Sederhana

Bersama ini kami sampaikan informasi tentang Kisaran Biaya Membangun Rumah Minimalis Sederhana, Sebagai berikut:

Sebelum membangun sebuah rumah baru. Ada banyak komponen biaya yang akan mempengaruhi total dana yang kamu bangun. Agar proses konstruksi berjalan dengan baik dan kamu tidak kehabisan dana ketika proyek tengah berlangsung, maka kamu harus membuat yang namanya RAB atau Rencana Anggaran Biaya untuk rumahmu. Sebelum membuat RAB, kamu tentunya harus mengetahui komponen-komponen biaya yang akan diperhitungkan.

Untuk acuan estimasi biaya membangun rumah 1 lantai sederhana dengan type 45 yang berdiri diatas lahan seluas 80 m2.

1. Biaya Tanah

Komponen biaya membangun rumah pertama yang harus kamu perhatikan adalah harga tanah, tempat kamu ingin mendirikan bangunan diatasnya. Makin lebar dan makin strategis lokasi tanah tersebut, maka harganya akan semakin mahal. Harga tanah di tiap kota pun berbeda. Kamu bisa skip biaya tanah ini jika sebelumnya kamu sudah punya tanah siap bangun, sehingga kamu tidak perlu membelinya lagi.

Contoh, harga tanah 80 m2 di DKI Jakarta adalah Rp 300.000.000.

2. Biaya Pengolahan Lahan

Jika lahan yang kamu beli masih berupa lahan “mentahan”, maka kamu harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pengolahan lahan. Biaya ini bisa meliputi: biaya pengurukan tanah, pemadatan tanah, pembersihan rumput-rumput yang memenuhi tanah, penebangan pohon, sampai biaya untuk membayar jasa pekerja.

Harga tanah “mentahan” tersebut biasanya lebih murah dibandingkan tanah kavling/lahan siap bangun. Meskipun kamu harus mengeluarkan biaya tambahan, namun tak ada salahnya membandingkan untung ruginya lho.

Biaya pengolahan lahan biasanya sekitar Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000, tergantung luas lahan, tingkat kesulitan, dan jenis pekerjaan yang dilakukan.

3. Biaya Pembuatan Pondasi dan Beton

Kamu dapat menghitung komponen biaya yang satu ini dengan menghitung volume pondasinya menggunakan rumus trapesium. Rumusnya adalah: ((Penampang Bawah + Penampang Atas): 2) X Tinggi Pondasi.

Contohnya saja : penampang bawah 0.5 m, penampang atas 0.3 m, dan tinggi pondasi sekitar 0.6 m. maka, volume pondasi dan cor beton bawah adalah:

((0,5 + 0,3) / 2) x 0,6 = 0,24

Jadi, untuk setiap panjang pondasinya diperlukan sekitar 0,24 meter kubik bahan beton. Jika, biaya per m3 nya adalah Rp 900.000. Maka, biaya untuk pondasi per meternya sekitar: Rp 900.000 x 0,24 = Rp 216.000.

Selanjutnya, untuk mengetahui total biaya pondasinya. Maka, kamu bisa mengalikannya dengan luas rumahmu. Jika kamu ingin membangu rumah sederhana seluas 45 meter persegi, maka biaya pembuatan pondasinya adalah:

Rp 216.000 x 45 = Rp 9.720.000

4. Biaya Material Bangunan Utama

Biaya membangun rumah kedua yang sangat penting adalah biaya material. Biaya material ini cukup kompleks, karena meliputi material untuk membangun dinding atau struktur utama penopang atap. Makin luas rumahnya, otomatis biayanya akan semakin mahal. Apalagi, jika material yang digunakan berkualitas dan beragam. Seperti contohnya, penambahan penggunaan batu alam dan dekorasi lainnya.

Berikut ini contoh perhitungannya:

a. Biaya Batu Bata

Anggap saja kamu menggunakan batu bata untuk membangun rumah tersebut. Biaya membangun rumah menggunakan batu bata sendiri cukup terjangkau, apalagi batu bata ini dapat bertahan selama puluhan tahun. Untuk batu bata berukuran standar, setidaknya diperlukan sekitar 90 buah batu bata. Harga batu bata kualitas standar per bijinya sekitar Rp 1.000.

Untuk menghitung biaya totalnya, kamu harus menghitung luas area yang dipasangi batu bata. Contoh, untuk rumah seluas 45 meter dengan tinggi sekitar 4 meter maka luas area yang akan dipasangi sekitar 180 m2.

Kemudian, kamu bisa menggunakan rumus: harga batu bata/biji x (luas dinding per meter persegi x jumlah batu bata per meter persegi). Hasilnya, adalah:

Rp 1.000 x (180 m2 x 90 biji) = Rp 16.200.000

b. Semen

Per meter persegi dinding, dibutuhkan setidaknya 10 kg semen. Untuk rumah tipe 45 yang sederhana dan minimalis yang memiliki luas permukaan dinding sekitar 180 m2. Maka, dibutuhkan setidaknya 1.800 kg semen (10 kg x 180 m2). Harga semen per sak (50 kg) sekitar Rp 50.000. Untuk mengetahui biaya semennya, kamu bisa menggunakan rumus ini:

Kebutuhan semen x harga

= (1.800 kg : 50) x Rp 50.000

= Rp 36 sak x Rp 50.000 = Rp 1.800.000

Ini kebutuhan semen untuk bagian dinding saja ya, belum termasuk untuk bagian lantai dsb.

c. Pasir dan kerikil

Untuk membangun rumah sederhana dengan tipe 45, kamu membutuhkan sekitar 30 meter kubik pasir. Harga pasir per m3 sekitar Rp 250.000 (bisa kurang bisa lebih). Jadi, untuk total kebutuhan pasirnya adalah: Rp 250.000 x 30 m3 = Rp 7.500.000

Kemudian, kamu membutuhkan batu kali sebagai material penguat. Harganya sekitar Rp 1.000.000 untuk 1 truk kecil.

d. Besi & Baja

Untuk rangka bangunan, kamu tentunya membutuhkan besi atau baja. Harga besi standar sekitar Rp 15.000 – Rp 100.000. Sementara itu, harga baja sekitar Rp 60.000 per batang. Untuk biaya besi dan baja untuk bagian utama setidaknya kamu membutuhkan biaya sekitar Rp 10.000.000, bisa kurang bisa lebih tergantung jumlah penggunaan.

e. Biaya material lainnya

Biaya membangun rumah selanjutnya yang harus kamu pertimbangkan adalah biaya lain-lainnya. meliputi paku (berbagai ukuran), kawat, seng, perkakas, dan material-material kecil lainnya yang digunakan dalam proyek konstruksi. Setidaknya kamu perlu menyiapkan biaya sekitar Rp 4.000.000.

5. Biaya Pasang Lantai Keramik

Biaya lantai ini tergantung pada luas lantai dan juga spesifikasi keramik yang kamu pilih. Untuk keramik standar berukuran 50 x 50 cm harganya sekitar Rp 75.000 per m2.

Untuk lantai seluas 45 meter persegi. Kamu membutuhkan sekitar Rp 3.375.000 (45 m2 x Rp 75.000). Untuk memasang lantai, kamu pastinya juga membutuhkan material tambahan seperti pasir, batu kerikil, dan sejenisnya bukan? Untuk mengcover biaya tersebut, kamu bisa membulatkan biayanya menjadi Rp 5.000.000

6. Biaya Membangun Rumah Lain-Lain

  • Biaya pemasangan atap borongan @Rp 300.000/m2, untuk atap seluas 45 meter persegi (model rata/miring) membutuhkan sekitar: Rp 13.500.000.
  • Beli kusen + pintu kayu panel 3 unit: Rp 4.500.000
  • Kaca: Rp 5.000.000
  • Biaya utility (pasang PDAM, PLN, toren, instalasi jaringan listrik & air, saluran pembuangan, dll): Rp 15.000.000.
  • Biaya Finishing (cat, dll): Rp 8.000.000.

7. Biaya Tenaga Kerja

Jika rumah tersebut dikerjakan selama 6 bulan dengan jumlah hari aktif 150 hari (25 hari kerja x 6). Dengan upah pekerja rata-rata @Rp 120.000 dengan 6 pekerja. Maka, total biayanya adalah 150 x Rp 120.000 x 6 = Rp 108.000.000. Jika diperhitungkan, biaya tenaga kerja ini bahkan bisa melebihi biaya total untuk material. Apalagi jika pengerjaannya lama.

8. Total Biaya

Untuk membangun rumah 45 m2 di atas lahan seluas 80 m2, maka kamu membutuhkan sekitar:

  • Biaya tanah + pengolahan tanah : Rp 300.000.000 + Rp 3.000.000 : Rp 303.000.000
  • Biaya pondasi + beton : Rp 9.720.000
  • Biaya pembangunan dinding : Rp 40.500.000
  • Biaya pemasangan keramik lantai : Rp 5.000.000
  • Biaya lain-lain : Rp 46.000.000
  • Biaya tenaga kerja : Rp 108.000.000

Total : Rp 512.220.000 (dengan biaya beli tanah) atau Rp 209.220.000 (tanpa beli tanah).

Untuk rumah kecil minimalis dengan spek material standar. Biaya tersebut sudah termasuk biaya bangun rumah kotak sederhana, lengkap dengan atap, keramik, finishing cat, dan instalasi yang dibutuhkan. Namun, belum termasuk penambahan sekat atau ruangan dalam bangunan, bangun teras, dsb. Alias masih rumah kosongan yang nantinya perlu dipercantik kembali.

Demikian kami sampaikan informasi tentang Kisaran Biaya Membangun Rumah Minimalis Sederhana, semoga bermanfaat.

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja