Perbandingan Harga Rengginang Matang dan Mentah

Bersama ini kami sampaikan informasi tentang Perbandingan Harga Rengginang Matang dan Mentah, Sebagai berikut:

Sebagian besar dari Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan rengginang. Ini adalah sejenis kerupuk tebal terbuat dari beras ketan yang punya rasa gurih dan tekstur renyah. Sering dihidangkan saat acara seperti Lebaran, sekarang sudah banyak pedagang yang menawarkan rengginang, baik masih dalam kondisi mentah atau sudah matang, dengan harga yang relatif terjangkau.

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, kerupuk merupakan salah satu menu wajib yang harus ada di meja, baik sebagai pelengkap makanan atau sebagai camilan. Bahkan, beberapa makanan khas Indonesia seperti ketoprak, gado-gado, atau soto Padang menggunakan kerupuk sebagai bagian dari penyajiannya. Konon, kehadiran kerupuk dapat membangkitkan selera makan.

Menurut rasa, bentuk, dan asa daerahnya, kerupuk hadir dalam beragam jenis. Ada kerupuk ikan, kerupuk udang, kerupuk rambak atau kerupuk kulit, kerupuk singkong, kerupuk puli, kerupuk uyel, hingga rengginang. Khusus nama yang disebutkan terakhir, memang jarang dijadikan teman makan, tetapi lebih sering sebagai camilan.

Rengginang

Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang biasa dibuat dari nasi atau beras ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari, lalu digoreng dengan minyak panas dalam jumlah yang banyak. Umumnya, makanan rengginang terbuat dari nasi sisa dan beras ketan, juga kerak nasi sisa menanak yang melekat pada dandang atau periuk nasi, yang kemudian dikeringkan dan digoreng.

Seiring waktu, bahan baku untuk membuat rengginang tidak melulu beras ketan atau nasi sisa. Rengginang juga dapat diolah menggunakan bahan baku singkong. Rengginang yang memakai bahan baku singkong dikatakan memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, sekitar 28,25 gram, dengan kandungan protein sebesar 0,43 gram.

Dilansir dari berbagai sumber, rengginang dikatakan pertama kali berasal dari Jawa Barat. Kabarnya, makanan ini tercipta dari sebuah ketidaksengajaan masyarakat Sunda. Dulu, ada orang yang sedang membuat tape ketan dan makanan tersebut membutuhkan ragi untuk fermentasi. Sayangnya, bahan ragi yang dibutuhkan untuk pembuatan tape tersebut hilang dan tidak ditemukan.

Ketan yang sudah dikukus itu lantas dibentuk bulat-bulat pipih. Sejak kesulitan mencari ragi, ternyata si pembuat tersebut mengucapkan perkataan dalam bahasa Sunda ,nyiar ragi teu meunang atau mencari ragi tidak dapat-dapat. Sejak itulah camilan tradisional tersebut menjadi sebuah akronim, yakni rangginang. Namun, agar lebih dapat mempermudah pengucapan, perlahan menjadi rengginang.

Apabila Anda menelusuri situs pencarian Google, ada banyak artikel yang menawarkan resep atau cara membuat rengginang agar ternyata renyah dan gurih. Apabila memakai beras ketan, disarankan untuk menggunakan beras ketan yang berkualitas baik. Beras ketan harus direndam dulu sebelum dimasak, sekitar 40 menit sampai 4 jam. Tambahkan terasi untuk menambah aroma dan rasa, bisa pula memakai bubuk atau irisan cabai untuk menghadirkan sensasi pedas. Gunakan garpu yang sudah diolesi minyak untuk membentuk rengginang.

Apabila Anda tidak punya cukup waktu untuk membuat rengginang, tidak perlu khawatir. Pasalnya, sekarang sudah banyak penjual yang menjual rengginang, termasuk lewat sejumlah situs e-commerce. Anda bisa memilih membelinya dalam kondisi mentah atau sudah matang. Sebagai referensi, berikut kisaran harga rengginang matang dan mentah di pasaran saat ini.

Harga Rengginang Matang

Harga Rengginang Mentah

Demikian kami sampaikan informasi tentang Perbandingan Harga Rengginang Matang dan Mentah, semoga bermanfaat.