Update Tarif Biaya KRL Jabodetabek dan Harga Kartu Multi Trip (KMT)

Berbahagialah bagi Anda yang tinggal di wilayah Jabodetabek, sebab Anda bisa mencicipi sensasi uniknya naik commuter line alias KRL layaknya di luar negeri. KAI Commuter Jabodetabek merupakan jalur kereta rel listrik yang berada di bawah pengelolaan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Nah, untuk menggunakan KRL ini, Anda bisa membayar tarif atau harga tiketnya secara langsung menggunakan kartu multi trip yang diklaim lebih terjangkau.

KRL sendiri sudah beroperasi di area ibukota sejak tahun 1925 silam. Awalnya, wacana elektrifikasi jalur kereta api didengungkan pada tahun 1917 oleh perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS). Saat itu, elektrifikasi jalur kereta api diprediksi akan menguntungkan secara ekonomi. Elektrifikasi jalur kereta api kemudian dilakukan dari Tanjung Priok sampai dengan Meester Cornelis (Jatinegara) dimulai pada tahun 1923. Pembangunan ini selesai pada 24 Desember 1924.

PT KCI memulai modernisasi angkutan KRL pada tahun 2011 dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi lima rute utama, penghapusan KRL ekspres, penerapan kereta khusus wanita, dan mengubah nama KRL ekonomi-AC menjadi kereta Commuter Line. Proyek ini dilanjutkan dengan renovasi, penataan ulang, dan sterilisasi sarana dan prasarana termasuk jalur kereta dan stasiun kereta yang dilakukan bersama PT KAI dan pemerintah.

Hingga Juni 2018, PT KCI telah memiliki 900 unit KRL, dan akan terus bertambah. Sepanjang tahun 2017 lalu, PT KCI tercatat telah melakukan penambahan armada sebanyak 60 kereta. Hal ini untuk memenuhi permintaan penumpang yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Hingga Juni 2018, rata-rata jumlah pengguna KRL per hari mencapai 1.001.438 pengguna pada hari kerja, dengan rekor jumlah pengguna terbanyak yang dilayani dalam satu hari adalah 1.154.080. Sebagai operator sarana, kereta commuter line yang dioperasikan PT KCI saat ini melayani 79 stasiun di seluruh Jabodetabek, Banten, dan Cikarang dengan jangkauan rute mencapai 418,5 km.

Rute KRL Jabodetabek

  • Bogor/Depok – Manggarai – Jakarta Kota PP.
  • Bogor/Depok – Tanah Abang – Pasar Senen – Jatinegara PP.
  • Bekasi – Jatinegara – Manggarai – Jakarta Kota PP.
  • Rangkasbitung/Maja/Parung Panjang/Serpong – Tanah Abang PP.
  • Tangerang – Duri PP.
  • Tanjung Priok – Jakarta Kota PP.

Pada 1 Juli 2013. PT KCI mulai menerapkan sistem tiket elektronik (E-Ticketing) dan sistem tarif progresif. Penerapan dua kebijakan ini menjadi tahap selanjutnya dalam modernisasi KRL Jabodetabek. Dengan sistem tiket elektronik, diharapkan layanan kepada pengguna semakin memuaskan karena dapat memangkas antrean.

Harga Kartu Multi Trip KRL

Tipe Kartu Multi Trip Harga
KMT Reguler Rp30.000 (termasuk saldo Rp10.000)
KMT X-PRESI Rp50.000 (termasuk saldo Rp15.000)
KMT Special Edition Rp50.000 (termasuk saldo Rp15.000)

Tarif KRL

Lintas Tarif per Orang Tarif PSO Tarif Operator
1 – 25 km pertama Rp3.000 Rp3.250 Rp6.250
10 km berikutnya (berlaku kelipatan) Rp1.000 Rp1.500 Rp2.500

Daftar tarif KRL di atas masih sama seperti tahun sebelumnya dan belum ada perubahan. Namun, dilansir dari SINDONEWS.com, KCI sempat memberikan promo menarik untuk pengguna kartu Multi Trip KRL. Pada bulan Mei 2020, KCI memberikan potongan harga Rp10 ribu untuk pembelian KMT dari yang sebelumnya Rp30 ribu menjadi Rp20 ribu.

Tak hanya itu, KAI Commuter juga sempat mengeluarkan KMT edisi khusus Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76 dengan desain warna merah. Kartu ini dijual dengan harga Rp30 ribu dan sudah termasuk saldo Rp10 ribu. KMT ini dijual di seluruh loket stasiun, baik di wilayah Jabodetabek maupun Yogyakarta-Solo.

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja