Cek Kolesterol di Puskesmas: Biaya, Prosedur, dan Manfaatnya

Bersama ini kami sampaikan informasi tentang Cek Kolesterol di Puskesmas: Biaya, Prosedur, dan Manfaatnya, Sebagai berikut:

kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat dalam darah dan sel-sel tubuh. Kolesterol dapat diproduksi oleh hati dan juga diperoleh dari makanan seperti daging, telur, unggas, dan susu.

Secara umum, tubuh membutuhkan kolesterol untuk menjaga kesehatan sel dan organ. Namun, jika jumlah kolesterol total melebihi batas yang dianjurkan, hal ini dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit serius lainnya.

Oleh karena itu, salah satu langkah yang penting untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah adalah dengan menjalani tes kolesterol. Untungnya, saat ini pemeriksaan kolesterol dapat dilakukan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk puskesmas.

Setiap puskesmas di Indonesia memiliki kebijakan tarif atau harga pemeriksaan kolesterol yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sebelum mengunjungi puskesmas, disarankan untuk mengetahui terlebih dahulu besaran biaya pemeriksaan kolesterol di puskesmas tersebut.

Tujuan Cek Kolesterol

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemeriksaan kolesterol dilakukan untuk mengecek kadar kolesterol dalam darah seseorang. Tes ini penting karena seringkali pasien dengan kadar kolesterol tinggi tidak mengalami gejala apapun.

  1. Kolesterol total.
  2. Low Density Lipoprotein (LDL).
  3. High Density Lipoprotein (HDL).
  4. Trigliserida.

Indikasi Cek Kolesterol

  1. Pria berusia di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun.
  2. Hipertensi (tekanan darah tinggi).
  3. Penyakit hati.
  4. Arteriosklerosis pada tungkai (penyempitan pembuluh darah di kaki).
  5. Riwayat keluarga dengan kadar kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, dan sysbetalipoproteinemia.
  6. Obesitas atau kelebihan berat badan.
  7. Kekurangan hormon tiroid atau hipotiroid.
  8. Gangguan ginjal.
  9. Diabetes tipe 1 atau tipe 2.
  10. Sirosis bilier primer (penyakit hati kronis).

Kapan Harus Menjalani Cek Kolesterol? 

Menurut American Heart Association, tes kadar kolesterol sebaiknya dilakukan mulai usia 20 tahun. Tes ini sebaiknya diulang setiap lima tahun. Namun, jika terdapat riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga, pemeriksaan sebaiknya dilakukan lebih awal, bahkan sejak usia 10 tahun.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterol normal dan tidak ada penyakit yang terdiagnosis, pemeriksaan kolesterol sebaiknya dilakukan setiap 4-6 tahun. Namun, jika terdapat penyakit seperti diabetes, stroke, jantung koroner, atau obesitas, pemeriksaan kolesterol perlu dilakukan setiap 1-3 tahun.

Untuk individu dengan kolesterol tinggi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan biasanya akan diberikan terapi obat penurun kolesterol. Dalam kondisi seperti ini, pemeriksaan kolesterol dilakukan setiap 3 bulan hingga 1 tahun.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pemeriksaan kadar kolesterol pada anak sebaiknya dilakukan dua kali, yaitu saat anak berusia 9-11 tahun dan saat anak berusia 17-21 tahun. Pemeriksaan kolesterol tidak disarankan saat usia pubertas karena hormon dapat mempengaruhi kadar kolesterol pada remaja.

Dengan menjalani pemeriksaan kadar kolesterol secara teratur sesuai dengan panduan tersebut, kita dapat menjaga kesehatan dan mengidentifikasi risiko penyakit terkait kolesterol secara dini.

Kenapa Harus Cek Kolesterol? 

Pemeriksaan kadar kolesterol sangat penting karena tingginya kadar kolesterol sering menjadi penyebab penyakit jantung koroner. Kolesterol tinggi ini sering tidak menunjukkan gejala, sehingga sulit untuk dideteksi tanpa pemeriksaan laboratorium.

Oleh karena itu, bagi mereka yang berusia 20 tahun ke atas, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin guna memantau kadar kolesterol dalam tubuh. Tes ini juga membantu untuk mengetahui risiko terkena serangan jantung atau penyakit pembuluh darah.

Siapa saja yang berisiko dan membutuhkan pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin? Beberapa faktor risiko yang membutuhkan pemeriksaan rutin antara lain:

  1. Memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau pernah mengalami serangan jantung.
  2. Obesitas atau memiliki berat badan berlebih.
  3. Kurang berolahraga atau tidak aktif secara fisik.
  4. Menderita diabetes.
  5. Sering mengonsumsi makanan cepat saji (junk food).
  6. Merokok aktif.
  7. Pria berusia di atas 45 tahun dan wanita berusia di atas 55 tahun.
  8. Menderita hipertensi (tekanan darah tinggi).

Prosedur Cek Kolesterol di Puskesmas

  1. Petugas medis akan membersihkan area lengan kanan pasien.
  2. Lengan kanan atas pasien akan diikat dengan karet elastis oleh petugas medis.
  3. Jarum akan disuntikkan ke pembuluh darah di lengan pasien untuk pengambilan sampel darah.
  4. Tabung khusus akan dipasang ke alat suntik untuk menampung darah.
  5. Setelah darah yang cukup diambil, jarum suntik akan dilepaskan dari lengan pasien.
  6. Sampel darah tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan penelitian terkait kadar kolesterolnya.

Biaya Cek Kolesterol di Puskesmas

Perlu diketahui, proses pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah ini termasuk dalam prosedur Medical Check-Up di puskesmas. Namun, pasien juga dapat melakukan pemeriksaan khusus untuk kadar kolesterol dalam darah.

Biaya pemeriksaan kolesterol di puskesmas biasanya memiliki besaran yang sama untuk setiap tes darah. Meskipun ada perbedaan, selisihnya tidak terlalu signifikan. Untuk informasi yang lebih jelas, berikut adalah rincian biaya pemeriksaan kolesterol di puskesmas.

Keterangan Biaya
Cek LDL kolesterol Rp20.000
Cek trigliserida Rp20.000
Cek kolesterol total Rp20.000
Cek HDL kolesterol Rp20.000

Seperti Apa Hasil Cek Kolesterol? 

  1. Kolesterol total: di bawah 200 mg/dL (semakin rendah semakin baik).
  2. LDL (kolesterol jahat): 70-130 mg/dL (semakin rendah semakin baik).
  3. HDL (kolesterol baik): 40-60 mg/dL (semakin tinggi semakin baik).
  4. Trigliserida: di bawah 150 mg/dL (semakin rendah semakin baik).

Efek Samping Cek Kolesterol di Puskesmas

  1. Pendarahan: Terkadang, setelah penyuntikan jarum, pasien dapat mengalami pendarahan di area penyuntikan. Namun, pendarahan ini umumnya ringan dan berhenti dengan sendirinya.
  2. Pingsan atau perasaan hampir pingsan: Beberapa pasien mungkin mengalami pingsan atau perasaan hampir pingsan selama atau setelah pemeriksaan kolesterol. Hal ini bisa disebabkan oleh reaksi vasovagal, yaitu penurunan tekanan darah yang sementara.
  3. Penumpukan darah di bawah kulit atau memar (hematoma): Dalam beberapa kasus, bisa terjadi penumpukan darah di bawah kulit setelah penyuntikan jarum. Hal ini dapat menyebabkan munculnya memar atau bengkak pada area tersebut.
  4. Rasa nyeri atau pegal di sekitar area penyuntikkan: Setelah pemeriksaan, pasien mungkin mengalami rasa nyeri atau pegal di sekitar area penyuntikan. Hal ini umumnya bersifat sementara dan akan mereda dengan sendirinya.
  5. Infeksi luka suntikan: Meskipun jarum yang digunakan steril, ada risiko kecil terjadinya infeksi pada luka suntikan. Penting untuk menjaga kebersihan area penyuntikan dan mengikuti petunjuk perawatan yang diberikan.

Tips Menjaga Kadar Kolesterol

  1. Terapkan pola makan sehat untuk jantung: Konsumsilah makanan yang rendah lemak jenuh, kolesterol, dan garam. Pilihlah makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Hindarilah makanan olahan dan makanan tinggi lemak trans.
  2. Selalu sedia air minum saat bepergian: Pastikan Anda selalu membawa air minum yang cukup saat beraktivitas di luar rumah. Mengonsumsi air putih yang cukup membantu menjaga hidrasi dan kelancaran sirkulasi darah.
  3. Olahraga secara rutin: Lakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau berenang. Aktivitas fisik membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).
  4. Berhenti merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Jika Anda merokok, sebaiknya berhenti sekarang juga. Dukungan dari tenaga medis atau program penghentian merokok dapat membantu.
  5. Turunkan berat badan: Jika berat badan Anda berlebih, usahakan untuk menurunkan berat badan secara sehat dengan mengikuti pola makan sehat dan rutin berolahraga. Penurunan berat badan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dalam tubuh.

Demikian kami sampaikan informasi tentang Cek Kolesterol di Puskesmas: Biaya, Prosedur, dan Manfaatnya, semoga bermanfaat.

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja