Estimasi Biaya Hidup dan Kisaran Gaji di Jepang

Sebagai salah satu negara berkembang di Asia, Jepang menjadi incaran banyak orang untuk menuntut ilmu maupun menghasilkan pundi-pundi kekayaan. Meski begitu, pentingnya kamu mengetahui biaya hidup di Jepang agar rencana kamu berjalan lancar.

Pasalnya tak sedikit orang yang berpendapat kalau biaya hidup di Jepang terbilang mahal terutama bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh orang Indonesia yang berkunjung ke Jepang untuk liburan.

Mereka mengatakan kalau harus mengeluarkan uang Rp 100 ribu untuk sekali makan. Oleh karena itu, kamu harus benar-benar prepare budget saat ingin menikmati keindahan Negeri Sakura tersebut.

Kenapa biaya hidup di Jepang mahal?

Seperti yang dilansir dari expatistan, Jepang berada di posisi ketiga sebagai negara dengan biaya hidup paling mahal di Asia tahun 2020.

Rata-rata orang Jepang membutuhkan biaya ¥547,493 atau sekitar Rp 72,4 juta untuk yang sudah berkeluarga dan ¥309,245 atau Rp 41 juta untuk yang belum menikah.

Namun, untuk tempat tinggal di Jepang itu sendiri kebanyakan berbentuk apartemen dengan ruang kecil yang tidak ada tempat untuk parkir. Sedangkan untuk biaya parkir kendaraan bisa mencapai ¥600 per jam atau setara Rp 79 ribu.

Selain itu, jika dilihat dari ruang lingkup di Jepang, rumah tapak di negara tersebut juga jarang yang memiliki tempat parkir karena masyarakat setempat lebih cenderung menggunakan transportasi umum.

Untuk biaya sewa tempat tinggal di Jepang juga terbilang mahal, bahkan untuk menyewa apartemen berukuran 45 meter persegi saja bisa dikenakan biaya lebih dari ¥88 ribu atau sekitar Rp 11,6 juta per bulan.

Biaya tersebut belum termasuk untuk listrik, gas hingga pemanas yang jika ditotalkan bisa mencapai ¥13 ribu atau Rp 1,7 juta.

Rincian biaya hidup di Jepang

Untuk mengetahui lebih jelas perihal biaya hidup di Jepang khususnya di Tokyo, berikut adalah rinciannya seperti yang dikutip dari expatistan.

1. Biaya makan

Kamu perlu menyiapkan uang sebesar ¥1.057 atau Rp 140 ribu untuk sekali makan di kota Tokyo. Biaya tersebut tentu jauh berbeda dengan di Jakarta yang hanya perlu mengeluarkan Rp 20 ribu untuk bikin perut kenyang.

Berikut rincian biaya makan di Tokyo, Jepang:

  • Menu makan siang, termasuk minum: ¥965  atau Rp 127 ribu.
  • Burger ukuran besar: ¥690 atau Rp 91 ribu.
  • Ayam tanpa tulang 500 gr: ¥429 atau Rp 57 ribu,
  • Susu 1 liter: ¥205 atau Rp 27 ribu.
  • Telur 12 butir: ¥249 atau Rp 33 ribu.
  • Tomat 1 kg: ¥693 atau Rp 90 ribu.
  • Keju lokal: ¥988 atau Rp 130 ribu.
  • Apel 1 kg: ¥785 atau Rp 104 ribu.
  • Kentang 1 kg: ¥405 atau Rp 53 ribu.
  • Anggur kualitas baik 1 botol: ¥1.372 atau Rp 181 ribu.
  • Coca cola 2 liter: ¥190 atau Rp 25 ribu.
  • Roti buat dua orang selama satu hari: ¥241 atau Rp 32 ribu.

2. Biaya tempat tinggal

Biaya tempat tinggal memang terbilang sangat mahal. Untuk besarannya sendiri ditentukan oleh beberapa faktor seperti lokasi, jarak ke stasiun dan usia bangunan.

Berikut kisaran harga sewa tempat tinggal di Tokyo selama satu bulan:

  • Ukuran 85 meter persegi di lokasi strategis: ¥290 atau Rp 38 juta.
  • Ukuran 85 meter persegi di lokasi normal: ¥166 ribu atau Rp 22 juta.
  • Biaya pemanas, listrik dan gas untuk rumah ukuran 85 meter persegi: ¥23 ribu atau Rp 3 juta.
  • Ukuran 45 meter persegi di lokasi strategis: ¥145 ribu yen atau Rp 19 juta.
  • Ukuran 45 meter persegi di lokasi normal: ¥80 ribu atau Rp 10,5 juta.
  • Biaya pemanas, listrik, gas untuk rumah ukuran 45 meter persegi: ¥12 ribu atau Rp 1,6 juta.
  • Internet 8 Mbps: ¥4.300 atau Rp 568 ribu.
  • Biaya jasa bersih-bersih per jam: ¥2.500 atau Rp 330 ribu.

3. Transportasi

Masyarakat Jepang memang lebih cenderung memilih menggunakan transportasi umum lantaran biaya parkir per jamnya yang terbilang mahal.

Untuk biaya transportasi umum per bulan sekitar ¥10.300 atau sekitar Rp 1,4 juta. Sedangkan harga bahan bakar 1 liter mencapai ¥134 atau Rp 18 ribu.

4. Kesehatan dan perawatan diri

Biaya kesehatan dan perawatan diri di Jepang juga jauh berbeda dengan di Indonesia. Berikut rincian biayanya:

  • Obat demam 6 hari (Tylenol, Frenadol, atau sejenisnya): ¥1.150 atau Rp 152 ribua.
  • Obat antibiotik 1 boks: ¥1.230 atau Rp 166 ribu.
  • Kunjungan ke dokter (15 menit): ¥5.176 atau Rp 684 ribu.
  • Tampon sebanyak 32 buah: ¥803 atau Rp 105 ribu.
  • Shampoo rambut 400 ml: ¥617 atau Rp 81 ribu.
  • Tisu toilet 4 rol: ¥177 atau Rp 23 ribu.
  • Pasta gigi: ¥258 atau Rp 34 ribu.
  • Potong rambut standar: ¥3.479 atau Rp 460 ribu.

Kisaran gaji bulanan di Jepang

Meski biaya hidup di Jepang tinggi tapi hal tersebut berbanding dengan penghasilan yang didapatkan. Selain itu, Jepang juga menerapkan sistem penggajian dengan menghitung ham kerja. Semakin banyak jam kerja, maka semakin besar gaji yang didapat.

Berikut gaji per jam kerja di Jepang seperti yang dikutip dari situs mhlw.go.jp:

  • Tokyo: ¥1.013 atau Rp 134 ribu.
  • Kanagawa: ¥1.011 atau Rp 133,7 ribu.
  • Osaka: ¥964 atau Rp 127 ribu.
  • Kyoto: ¥909 atau Rp120 ribu.
  • Hyogo: ¥899 atau Rp 119 ribu.

Coba kita hitung-hitung ya, jika kamu kerja di Jepang selama delapan jam per dengan upah ¥1.013 atau Rp 134 ribu. Maka, setiap hari penghasilan yang kamu dapatkan sebesar Rp 134 ribu x 8 jam yaitu Rp 1.072.000.

Dengan begitu disimpulkan kalau gaji per bulan yang bisa kamu peroleh sebesar Rp 1.072.000 x 22 hari yakni Rp 24 juta. Perhitungan gaji tersebut belum termasuk dengan biaya lembur yang memang kerap dilakoni oleh orang Jepang.

Melihat tawaran gaji yang diberikan membuat banyak orang yang tertarik untuk mengais rezeki di Jepang, termasuk masyarakat Indonesia.

Selain mendapat penghasilan besar, bekerja di Jepang juga bisa dimanfaatkan untuk jalan-jalan saat libur tanpa harus mengeluarkan biaya untuk membeli tiket pesawat dan penginapan.

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja