Berikut kami informasikan mengenai Biaya usaha Fotocopy dan alat tulis, sebagai berikut:
Dalam setiap usaha apapun, maka diperlukan modal. Besar kecilnya modal tergantung pada jenis usaha yang akan digeluti. Seringkali orang mundur teratur sebelum memulai usaha hanya karena memikirkan modal yang besar. Modal usaha itu sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Modal Tetap.
Modal tetap merupakan jenis modal yang dikeluarkan untuk pembelian atau penyediaan barang yang sifatnya besar dari segi nominal serta bertujuan jangka panjang. Jenis modal ini hanya dikeluarkan ketika memulai usaha. Jenis modal ini memerlukan biaya penyusutan dalam pembukuannya.
Adapun dalam usaha fotocopy, yang termasuk dalam modal tetap antara lain:
Pembelian/penyewaan mesin fotocopy.
Pembelian alat pemotong kertas.
Pembelian alat penjilidan.
Pembelian etalase atau rak simpan.
Sewa tempat usaha.
Pembelian mesin laminating.
2. Modal Operasional.
Modal operasional merupakan modal yang dikeluarkan secara berkala, bulanan misalnya atau ketika persediaan habis. Jenis modal ini dapat dibedakan dalam biaya perlengkapan, biaya persediaan serta biaya operasional lainnya.
Yang termasuk biaya perlengkapan adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam upaya memenuhi perlengkapan standar usaha fotocopy dan penjualan alat tulis seperti, gunting, lakban, stepler, dll.
Untuk biaya persediaan antara lain:
Pembelian kertas untuk fotocopy.
Pembelian tinta/toner untuk fotocopy.
Pembelian plastik untuk fotocopy.
Pembelian buku, pensil, penghapus, ballpoint, stepler, isi stepler, paperclip, crayon, kertas folio bergaris, kertas A4, buku gambar, cutter, gunting kecil, sampul buku/kado, dll untuk penjualan ATK.
Pembelian kertas untuk mencetak foto.
Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan Ketika Membuka Usaha Fotocopy.
Dalam memulai usaha fotocopy dan penjualan alat tulis kantor ini, selain rincian modal usaha fotocopy dan alat tulis ada hal lain yang perlu diperhatikan. Berikut adalah hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika membuka usaha fotocopy dan penjualan alat tulis.
1. Penentuan Tempat Usaha.
Tempat usaha merupakan masalah strategis yang perlu dipikirkan dan diperhatikan sebelum memulainya. Apalagi jenis usaha ini membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit. Tempat menjadi prioritas.
Jika tempat usaha akan di rumah yang ditinggali, maka harus dipastikan bahwa calon pelanggan tersedia. Siapa saja yang termasuk calon pelanggan? Pelanggan utama adalah pelajar dan mahasiswa, sedangkan pekerja dan yang lainnya hanyalah pelengkap.
Jika di lingkungan tempat tinggal banyak terdapat anak-anak sekolah dan mahasiswa, maka bisa saja membuka usaha fotocopy ini di rumah. Namun jika tidak, maka pilihannya adalah menyewa tempat di mana banyak lalu lalang orang, baik itu pelajar, mahasiswa, pekerja dan yang lainnya. Bisa juga menyewa tempat di sekitar tempat konsentrasi pelajar dan mahasiswa berkumpul, yaitu di sekitar sekolah atau kampus.
2. Pemilihan Jenis Mesin Fotocopy.
Sebagai modal tetap, mesin fotocopy adalah pusat bisnis ini. Jadi ketika memilih mesin fotocopy untuk dijadikan aset tetap haruslah sangat cermat. Apakah harus membeli mesin baru atau cukup membeli mesin lama/bekas yang berkualitas. Ini tergantung pada seberapa banyak modal yang ada.
Untuk itu pahami terlebih dulu jenis-jenis mesin fotocopy ini. Bisa dilakukan dengan bertanya pada para teknisi yang biasa merawat atau memperbaikinya. Memilih mesin baru atau bekas sangat menentukan besaran modal yang dikeluarkan.
3. Cara Mempromosikan Usaha.
Promosi merupakan bagian dari cara penjualan dari usaha yang digeluti. Apa pun jenisnya, berapa pun skala usahanya, promosi harus tetap dilakukan. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan usaha yang dijalankan sehingga menarik minat calon pelanggan. Pada akhirnya kegiatan ini akan membawa keuntungan.
Media promosi yang digunakan dapat berupa pemasangan banner yang mencolok, penyebaran pamphlet atau flyer. Gunakan kata-kata yang menarik perhatian. Selain itu dapat juga dilakukan dengan pemberian bonus terhadap pelanggan yang melakukan transaksi besar. Bonus dapat diberikan berupa pemberian alat tulis secara gratis atau fotocopy gratis untuk lima halaman terakhir misalnya.
Estimasi Rincian Modal Usaha Fotocopy Dan Alat Tulis Lengkap.
Berapa banyakkah modal yang diperlukan dalam membuka usaha fotocopy dan penjualan alat tulis? Berikut adalah estimasi biaya yang diperlukan dalam membuka usaha fotocopy dan penjualan alat tulis kantor.
Mesin Fotocopy kisaran harga Rp.25.000.000 – Rp.40.000.000 (tergantung tipe)
Mesin Laminating Rp.1.500.000
Etalase/Rak simpan Rp.2.000.000
Sewa Tempat usaha 1 Tahun Rp.15.000.000 – Rp.25.000.000 (tergantung lokasi)
Mesin Printer Rp.800.000
Komputer Rp.5.000.000
Satu set meja/kursi kerja Rp.1.000.000
Persediaan ATK Rp.4.000.000
Alat Pemotong Kertas dan penjilidan Rp.1.500.000
Persediaan kertas fotocopy dan tinta Rp.2.000.000
Biaya Promosi Rp.500.000
Jadi total estimasi modal untuk buka usaha fotocopy ini antara Rp.60.000.000 hingga Rp.85.000.000. Besaran modal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti lokasi tempat usaha dan jenis peralatan yang dibeli. Semakin strategis lokasi usaha dan semakin bagus peralatannya, maka biaya modal akan semakin tinggi. Bahkan jika Anda membuka usaha fotocopy dilokasi tertentu di Jakarta, biaya modalnya bisa lebih dari 100 jutaan.
Kini kita akan membahas tentang estimasi biaya bulanan. Dalam hal ini biaya yang harus dikeluarkan mencakup:
Honor pegawai Rp.1.000.000,- (per bulan)
Listrik Rp.600.000,- (per bulan)
Kertas fotocopy dan tinta Rp.1.700.000,-
Biaya perawatan mesin Rp.500.000,-
Estimasi biaya bulanan Rp3.800.000,-
Estimasi biaya per hari Rp3.800.000 : 30 = Rp127.000,-
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat
Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja