Perlahan tetapi pasti, pamor galvalum sebagai material bangunan semakin menggerus kayu. Biasanya dipakai untuk atap, baja ringan ini diklaim tahan lama, tahan terhadap rayap, mampu beradaptasi dengan perubahan cuaca, serta memiliki harga yang relatif terjangkau. Di pasaran sendiri, sudah tersedia banyak merk baja ringan yang dapat dipilih, seperti Kencana, CBM, A Plus, hingga yang akan kita bahas kali ini, Taso.
Sebelum berbicara mengenai baja ringan Taso, tidak ada salahnya jika sedikit mengulas tentang galvalum. Disalin dari berbagai referensi, galvalum dapat dikatakan sebagai baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis, dengan kekuatan yang diklaim tidak kalah dengan baja konvensional. Kata galvalum sendiri merupakan akronim dari galvanis dan aluminium. Atap galvalum, atau yang sering disebut dengan baja ringan, merupakan metode yang diadaptasi dari Jepang dan semakin sering digunakan oleh banyak orang di Indonesia.
Baja ringan sering dikatakan sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang sering ada pada kayu, material yang sebelumnya lebih kerap dipakai untuk konstruksi atap. Sebagai bahan bangunan, kayu memang memiliki sejumlah kelemahan, antara lain kualitas material yang tidak merata, rawan lapuk yang disebabkan serangan rayap, mudah memuai atau menyusut karena perubahan cuaca, mudah terbakar, serta semakin langkanya sumber daya kayu di alam.
Menurut sebuah studi, secara umum, struktur material kayu sebagai rangka atap dikatakan lebih berat dibandingkan baja ringan untuk setiap bentang yang digunakan. Selain itu, untuk bentang yang lebih kecil, biaya yang dibutuhkan saat menggunakan baja ringan ternyata lebih murah daripada kayu. Meski demikian, untuk bentang yang lebih lebar, diperlukan penambahan material untuk mengantisipasi lentur yang menjadi salah satu kelemahan baja ringan.
Dilansir dari Dekoruma.com, material baja ringan pertama kali diperkenalkan pada tahun 2000 lalu. Secara umum, bahan ini memiliki kandungan zincalume sebesar 55 persen, silikon sebanyak 1,5 persen, aluminium sebesar 43,5 persen, dan zinc sebanyak 1,5 persen. Dengan komposisi tersebut, galvalum diklaim sebagai material yang tahan terhadap karat dan anti-korosi.
Kelebihan Baja Ringan
- Masih menurut referensi yang sama, desain atap rumah dengan atap galvalum bisa digunakan dalam waktu yang sangat lama tanpa harus sering berganti rangka atap. Bisa dibayangkan berapa biaya yang harus dihabiskan apabila Anda harus mengeluarkan uang untuk mengganti atap rumah yang terserang rayap secara terus-menerus?
- Atap galvalum yang sudah siap pasang akan sangat menghemat waktu pengerjaan berbagai proyek bangunan. Misalnya saja, sebuah rumah minimalis tipe 36 bisa diselesaikan dalam kurun waktu kurang lebih 1 minggu dengan menggunakan rangka atap ini.
- Sesuai dengan namanya, atap galvalum atau dikenal juga dengan nama rangka atap baja ringan, memiliki bobot yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan rangka kayu atau rangka besi konvensional. Atap galvalum mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, meningkatkan persentase keselamatan para pekerja atau tukang.
- Baja ringan juga tahan terhadap panas, diklaim hingga 300 derajat Celcius, sehingga sangat aman untuk penggunaan di luar ruangan. Daya tahan terhadap panas ini membuatnya mampu meredam penyebaran api jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran rumah. Selain membantu menyejukkan bagian dalam bangunan, bahan ini bisa bertahan dengan baik sekaligus anti-bocor ketika dihajar cuaca badai yang bersuhu rendah.
- Material galvalum ini bisa dilapisi dengan segala jenis cat dan warnanya pun akan melekat dengan sempurna sehingga bangunan terlihat menarik. Tak hanya menempel lebih lama, cat tidak akan mudah terkelupas walaupun terpapar sinar matahari yang terik secara terus-menerus.
Review Baja Ringan Taso
Seiring dengan semakin terkenalnya baja ringan, tidak sulit menemukan material ini. Anda bisa membelinya di sejumlah toko bahan bangunan, bahkan lewat berbagai platform jual beli online. Nah, dari sekian banyak merk yang telah beredar, salah satu yang dikatakan cukup populer di kalangan konsumen domestik adalah Taso karena diklaim memakai teknologi terbaru untuk struktur atap yang mengaplikasikan konstruksi baja yang kuat tetapi ringan.
Diproduksi oleh PT Tatalogam Lestari, brand ini ternyata telah dipasarkan sejak medio 1990-an silam. Namun, popularitasnya baru merangkak beberapa tahun belakangan. Baja ringan Taso dikatakan terbuat dari unsur karbon, aluminium, dan zinc. Dengan komposisi tersebut, material ini disebutkan tahan terhadap korosi dan dibuat sesuai dengan standar ISO.
Selain tahan terhadap karat, baja ringan Taso juga diklaim cocok untuk rangka struktur bangunan. Pemasangan galvalum ini cukup mudah karena hanya perlu dirakit menggunakan baut khusus, berbeda dengan rangka besi yang harus dirakit memakai mesin las dan tentu saja memakan waktu lebih lama. Bobot baja ringan juga tentu lebih enteng ketimbang rangka besi, sehingga dapat dikerjakan oleh beberapa orang pekerja saja.
Kelebihan lainnya, baja ringan Taso merupakan rangka non-combustible, yang artinya tidak bisa membesarkan api. Sehingga, material ini bisa menjadi pertimbangan utama Anda untuk mencegah kebakaran rumah. Sewaktu-waktu rumah mengalami kebakaran, baja ringan Taso tidak akan membuat api semakin membesar dan menjalar ke sisi lainnya.
Walau memiliki bobot yang cukup ringan, galvalum Taso ternyata memiliki kemampuan untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar dan mampu menopang beban yang cukup berat. Pada istilah teknik sipil, baja ringan Taso sanggup menahan deformasi yang besar tanpa menyebabkan keruntuhan pada beban tarik satu sama lainnya. Material ini mampu menahan beban konstruksi tanpa menyebabkan kehancuran.
Produk ini pun sangat tahan terhadap serangan rayap, tidak seperti material kayu. Baja ringan Taso juga disebutkan memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap perubahan cuaca. Di saat material lainnya mengalami proses pemuaian dan penyusutan akibat berganti-gantinya cuaca, rangka baja ringan ini tidak akan memuai atau menyusut.
Jenis Baja Ringan Taso
- Baja ringan Taso berbentuk Canal atau C, merupakan varian yang paling umum digunakan. Material ini dapat diaplikasikan sebagai rangka atap rumah atau gedung.
- Baja ringan Taso model reng, memiliki bentuk mirip huruf A, material ini adalah balok kecil yang digunakan sebagai dudukan genteng untuk rangka atap baja ring. Baja ringan reng digunakan untuk pengikat kuda-kuda dan gording, yang posisinya melintang di atas kuda-kuda dan gording, hingga membentuk suatu kerangka yang kokoh.
Harga Baja Ringan Taso
Varian Baja Ringan Taso | Harga |
Reng Baja Ringan Taso 32 mm x 0,45 mm x 6 m | Rp45.500 |
Reng Baja Ringan Taso 40 mm x 0,45 mm x 6 m | Rp83.500 |
Canal Baja Ringan Taso 75 mm x 0, 65 mm x 6 m | Rp92.500 – Rp120.000 |
Canal Baja Ringan Taso 75 mm x 0,75 mm x 6 m | Rp130.000 – Rp154.000 |
Canal Baja Ringan Taso 75 mm x 1 mm x 6 m | Rp172.000 |
Harga baja ringan Taso di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk toko material bangunan dan sejumlah platform jual beli online. Perlu Anda ketahui bahwa harga baja ringan Taso tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, harganya memang cenderung naik. Reng baja ringan Taso 40 mm x 0,45 mm x 6 m misalnya, awalnya dijual Rp58 ribu hingga Rp68 ribu, sekarang naik menjadi Rp83 ribuan.
Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja