Bagi orang yang mengalami gagal ginjal atau penurunan fungsi ginjal, maka salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani cuci darah atau yang dalam istilah kedokteran disebut hemodialisa (HD). Cuci darah dilakukan oleh mereka yang menderita penyakit gagal ginjal tahap akhir, atau mereka yang kehilangan sekitar 85-90% fungsi ginjalnya dan memiliki GFR < 15.
Biaya Cuci Darah
Selain harus dilakukan secara rutin dan terus menerus, biaya cuci darah pun terkenal sangat mahal. Saat ini biaya sekali cuci darah bisa berkisar antara Rp800 ribuan hingga lebih dari Rp2 jutaan, tergantung di rumah sakit mana Anda menjalaninya. Biaya cuci darah tahun ini tak terlalu jauh berbeda dari tahun lalu. Coba hitung saja berapa pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh penderita penyakit ginjal per bulannya dengan cuci darah yang dilakukan 2 kali seminggu seumur hidupnya. Sangat mahal bukan?
Menurut para pasien yang melakukan cuci darah dengan BPJS, mereka tak ditarik biaya apapun untuk cuci darah termasuk ketika dirawat inap di rumah sakit. Pasien BPJS kelas 1, 2, dan 3 tak akan mendapatkan perawatan dan perlakuan yang berbeda ketika menjalani cuci darah. Perbedaannya hanya ada pada fasilitas kamar untuk rawat inap saja.
Tahun 2019 lalu, para pasien sakit ginjal cukup membayar iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp25.500 hingga Rp81.000 per bulan untuk dapat menikmati fasilitas cuci darah secara gratis. Namun per Juli 2020 ini iuran BPJS Kesehatan bagi peserta mandiri mengalami kenaikan cukup signifikan. Jika sebelumnya peserta mandiri kelas I tarifnya Rp80 ribu, kini naik jadi Rp150 ribu per peserta. Lalu iuran peserta mandiri kelas II juga naik dari Rp51 ribu jadi Rp100 ribu per bulan. Sedangkan untuk peserta mandiri kelas III iurannya naik dari Rp25 ribu jadi Rp35 ribu per peserta per bulan.
Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja