Biaya Operasi Sinusitis

Berikut kami informasikan mengenai Biaya operasi sinusitis, sebagai berikut:

Sinusitis sudah tidak terlalu asing bagi masyarakat Indonesia karena banyak yang menderita penyakit satu ini. Karena itu, tak sedikit yang penasaran dengan biaya pengobatan atau biaya operasi sinusitis.

Tapi, sebelum kita membahas detail mengenai operasi sinusitis dan biaya operasi sinusitis, kita perlu tahu dulu tentang sinusitis itu sendiri.

Apa sebenarnya sinusitis?

Secara medis, sinusitis adalah peradangan pada dinding sinus. Nah, sinus ini adalah rongga kecil yang berisi udara, yang terletak pada struktur tulang wajah.

Lebih spesifik lagi, posisinya berada di bagian belakang tulang dahi, bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata.

Sinus ini ada fungsinya lho, yakni menghasilkan lendir yang bermanfaat untuk menyaring dan membersihkan bakteri atau partikel dalam udara yang kita hirup. Sinus inilah yang juga berperang mengatur suhu dan kelembapan udara yang kita hirup dan masuk ke paru-paru.

Bagaimana dengan sinusitis? Saat terjadi infeksi, maka sinus akan terisi lendir dan terjadi pembengkakan selaput lendir, sehingga membuat sumbatan.

Secara umum ada dua jenis sinusitis, yang akut dan kronis. Berdasarkan durasi gejala ini, sinusitis disebut kronis apabila dialami pasien selama lebih dari 12 minggu.

Sejumlah gejala yang akan dirasakan orang dengan sinusitis, antara lain:

  1. Nyeri wajah yang memburuk saat menunduk.
  2. Cairan kental kuning kehijauan dari hidung atau pangkal tenggorokan.
  3. Hidung tersumbat yang membuat kesulitan bernapas.
  4. Tekanan pada telinga.
  5. Sakit kepala.
  6. Batuk.
  7. Bau napas tidak sedap.
  8. Kelelahan.
  9. Demam.

Dilihat dari periode terjadinya gejala, sinusitis bisa dibagi ke dalam empat kategori berikut ini:

  1. Sinusitis akut. Jenis ini yang paling umum terjadi, biasanya gejala dialami pasien selama 2-4 minggu.
  2. Sinusitis subakut. Jenis ini menunjukkan gejala selama 4-12 minggu.
  3. Sinusitis kronis. Jenis sinusitis yang berlangsung selama lebih dari 12 minggu. Pada kasus ini, maka sinusitis bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
  4. Sinusitis kambuhan. Jenis sinusitis akut yang terjadi hingga 3 kali atau lebih dalam setahun.

Kalau sudah terjadi infeksi dan radang pada sinus, maka perlu langkah pengobatan. Dokter akan memeriksa sejauh mana tingkat keparahan dari sinusitis yang terjadi.

Biasanya, proses penyembuhan bisa didukung dengan obat-obatan saja. Tapi pada kondisi tertentu, sinusitis perlu ditangani dengan operasi atau pembedahan.

Operasi sinusitis ini dilakukan untuk mengatasi peradangan yang terjadi. Caranya, dengan membersihkan atau menghilangkan penyumbatan yang terjadi pada sinus. Tapi, tidak semua penderita sinutis perlu operasi kok. Lebih lengkapnya ada di penjelasan berikutnya, ya!

Pengobatan sinusitis ini harus segera dilakukan, guys! Soalnya apabila tidak ditangani dengan baik, maka bisa menyebabkan hilangnya kemampuan indera penciuman.

Apa saja penyebab sinusitis?

Sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Tapi ada kondisi medis tertentu yang ikut memicu terjadinya sinusitis seperti mengalami flu, rhinitis alergi, polip hidung, septum deviasi atau bengkoknya tulang hidung, hingga karena alergi.

Tapi, kita tetap harus hati-hati. Meski tidak mengalami beberapa hal yang menjadi penyebab umum sinusitis di atas, ada beberapa fakror risiko yang ikut meningkatkan potensi seseorang mengidap sinusitis. Faktor risiko yang dimaksud antara lain?

  1. Adanya kelainan struktur hidung, misalnya muncul polip hidung atau penyimpangan septum hidung.
  2. Memiliki masalah pernapasan yang disebabkan sensitivitas pada obat tertentu.
  3. Pengidap asma memiliki kerentanan lebih tinggi terkena sinusitis.
  4. Paparan rokok yang berlebihan meningkatkan risiko bagi seseorang terkena sinusitis.
  5. Gejala alergi pada beberapa orang.

Kapan sinusitis perlu dioperasi?

Pertanyaan ini banyak ditanyakan para penderita sinusitis. Tenang, tidak semua sinusitis perlu tindakan operasi. Biasanya dokter akan menyarankan penyembuhan dengan obat-obatan.

Tapi, dalam kondisi tertentu, misalnya tidak mempannya pengobatan dengan obat, maka dokter akan memberikan opsi tindakan bedah atau operasi.

Beberapa kondisi berikut ini berpotensi dilakukannya operasi sinusitis:

  1. Terjadi sinusitis secara berulang.
  2. Adanya polip hidung atau polip sinus.
  3. Sinusitis yang disebabkan oleh infeksi jamur.
  4. Terjadi kelainan struktural pada hidung atau rongga sinus.
  5. Sinusitis kronis yang menjadi penyerta HIV.
  6. Ditemukan kanker sinus. Kanker sinus terbilang langka dan kalaupun terjadi, biasanya dialami laki-laki berusia di atas 40 tahun.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum operasi

Ketika dokter menyarankanmu melakukan tindakan operasi sinusitis, maka ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan diperhatikan sebelumnya. Terkait ini, tentu kamu bisa konsultasikan dengan dokter, apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus dihindari.

Tapi, pada umumnya, pasien yang akan menjalani prosedur operasi sinusitis diminta menghindari konsumsi obat-obatan warung atau obat yang dijual bebas seperti ibuprofen dan aspirin, setidaknya sepekan sebelum operasi dilakukan.

Namun, bila kamu memang sedang menjalani kondisi di mana harus mengonsumsi obat-obatan tertentu, maka konsulitasikan ini dengan dokter.

Jangan lupa juga untuk menyetop kebiasaan merokok kamu, ya! Setidaknya selama 3 minggu sebelum operasi, dan setelah operasi tentunya, jangan merokok dulu.

Kemudian sebelum dilakukan operasi sinusitis, maka dokter akan melembabkan rongga sinus dengan semprotan saline. Oh ya, rencanakan juga perjalanan menuju rumah sakit dan kepulangan dari rumah sakit.

Sebisa mungkin ada kerabat atau keluarga yang mendampingi. Karena dalam kondisi pasca-operasi sinusitis, maka kamu tidak akan bisa menyetir sendiri.

Bagaimana operasi sinusitis dilakukan?

Operasi sinusitis sendiri bertujuan untuk menghilangkan atau mengangkat penumpukan lendir atau partikel lain yang menghalangi saluran sinus. Ada beberapa cara yang akan dilakukan oleh dokter, di antaranya adalah:

  • Pengangkatan polip hidung
  • Pengangkatan jaringan yang bengkak atau rusak
  • Pengangkatan tumor yang menghalangi jalan hidung atau sinus
  • Pengangkatan tulang tipis di saluran hidung
  • Pengangkatan membran mukosa

Untuk melakukan prosedur pengangkatan ini, dilakukan beberapa jenis operasi. Beberapa di antaranya adalah:

1. Bedah sinus endoskopi fungsional (FESS)

Jenis ini yang paling umum dilakukan dalam operasi sinusitus. FESS berlangsung menggunakan suatu alat yang disebut endoskop. Endoskop berbentuk selang elastis yang dilengkapi lampu dan kamera optik di ujungnya. Dengan kamera inilah dokter bisa melihat kondisi rongga sinus saat melakukan operasi.

Prosedur ini dilakukan untuk membersihkan sinus dari jaringan peradangan dan infeksi yang menyumbat sinus, serta memperbaiki aliran udara antara rongga sinus dan hidung.

2. Image-guided surgery

Berbeda dengan bedah endoskopi, image-guided surgery dilakukan untuk kasus sinusitis yang lebih parah. Biasanya, prosedur ini dilakukan pada pasien yang sebelumnya pernah menjalani operasi namun sinusitisnya kambuh lagi.

Selain menggunakan bantuan endoskop, operasi ini juga memanfaatkan pemetaan tiga dimensi menggunakan CT Scan dan inframerah. Pencitraan yang didapat akan digunakan dokter untuk memandu jalannya operasi dan melihat kondisi dalam rongga sinus secara lebih jelas.

3. Operasi Caldwell-Luc

Operasi yang ini sebenarnya cukup jarang dilakukan untuk membersihkan rongga sinus. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan pertumbuhan dan meningkatkan drainase sinus.

Secara medis, prosedur bedah ini dilakukan dengan membuat jalur antara hidung dan rongga di bawah mata yang disebut sinus maksilaris. Jalur ini kemudian membantu drainase hidung menjadi lebih lancar.

Bagi kamu yang merasa ngeri dengan tindakan bedah, sebelum operasi kamu bisa bertanya kepada dokter jenis bius apa yang akan diberikan. Tindakan medis untuk operasi sinusitis bisa dilakukan dengan bius lokal atau bius umum.

Apa saja komplikasi operasi sinusitis?

Dalam tindakan medis seperti operasi, ada beberapa risiko yang bisa menimpa pasien. Termasuk dalam operasi sinusitis ini. Dokter yang melakukan bedah tentu saja akan berupaya semaksimal mungkin agar tidak muncul risiko pascaoperasi, seperti komplikasi operasi sinusitis.

Namun, pasien tentu harus tahu apa saja risiko yang mungkin saja terjadi. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya:

1. Perdarahan

Sama seperti operasi lain, akan ada risiko perdarahan yang terjadi saat operasi sinusitis. Namun bila terjadi perdarahan dalam skala besar, maka dokter sudah memahami prosedur yang harus dilakukan, termasuk dengan menghentikan operasi. Setelah itu, tenaga medis akan berusaha menghentikan perdarahan pada pasien terlebih dulu, sebelum diputuskan apa langkah selanjutnya.

2. Gangguan penglihatan

Kendati kejadian ini sangat jarang, pernah ada laporan yang menyebutkan pasien mengalami gangguan penglihatan setelah operasi sinus. Dalam kasus ini, biasanya gangguan penglihatan terjadi pada salah satu mata.

3. Kehilangan kemampuan penciuman

Selain gangguan penglihatan, ada juga laporan yang menyebutkan pasien mengalami gangguan indera penciuman setalah operasi sinus. Namun, gejala ini dapat sembuh setelah ada penanganan yang tepat dari dokter.

4. Kebocoran cairan otak (CSF leak)

Gangguan selanjutnya yang bisa saja terjadi setelah operasi sinusitis adalah terjadinya kebocoran cairan yang menyeliputi otak (CSF). Kebocoran ini dapat menyebabkan infeksi pada otak hingga berujung meningitis atau radang selaput otak. Tapi, dengan bantuan pemeriksaan endoskop maka dokter bisa mendapat pandangan yang lebih baik tentang kondisi pasien. Sehingga risiko terburuk bisa diminimalisir.

5. Risiko lainnya

Komplikasi lain yang mungkin muncul adalah adanya robekan pada lapisan mata setelah menjalani prosedur operasi sinus. Kemudian, pasien juga bisa mengalami mati rasa atau perasaan tidak nyaman pada gigi. Selain itu, mungkin juga muncul memar atau mati rasa sementara pada bibir.

Estimasi biaya operasi sinusitis tahun 2020 

Biaya operasi sinusitis bisa berbeda-beda di setiap rumah sakit, apalagi di daerah. Namun, daftar berikut adalah gambaran biaya di beberapa rumah sakit besar. Daftar ini bisa dijadikan sebagai gambaran dan persiapan pasien yang akan menjalani operasi sinusitis.

Rumah Sakit (biaya mulai dari) 

1. Siloam Hospitals Simatupang Jakarta Selatan2. RS Budi Asih Cikarang

3. RS Medirossa Cikarang

4. Klinik Ratulangi Medical Center

Rp27.000.000Rp6.000.000

Rp6.682.000

Rp15.000.000

Dokter Spesialis (biaya konsultasi mulai dari)

1. dr. Tantri Kurniawati, M.Kes, Sp.THT-KL di RS Lira Medika Karawang2. dr. Tadjuddin Achmad Al Hadawy, Sp.THT-KL, M.Kes di RS Budi Asih Cikarang 3. dr. Mohamad Bima Mandraguna, Sp.THT-KL di RS Lira Medika Karawang

4. dr. Sesanti Hayuning Tyas, Sp.THT-KL di Siloam Hospitals TB Simatupang

5. dr. Fahmi Zaglulsyah, Sp.THT-KL di Siloam Hospitals TB Simatupang

6. dr. Selfiyanti Bimantara, Sp.THT-KL di Siloam Hospitals TB Simatupang

7. dr. Edy Purwanto, Sp.THT di RS Medirossa Cikarang

8. Prof.Dr. dr. Abdul Qadar Punagi, Sp.THT-KL (K), FICS di Klinik Ratulangi Medical Center Makassar

9. Dr.dr. Nova Audrey Luetta Pieter, Sp.THT-KL (K), FICS di Klinik Ratulangi Medical Center Makassar

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja