Kisaran Biaya Resepsi Pernikahan Adat Jawa Sederhana

Menikah, pasti ini adalah suatu fase yang ingin dilewati oleh setiap orang. Dengan menikah, seseorang sudah dapat dikategorikan dewasa karena telah siap memikul tanggung jawab yang besar, terutama terhadap keluarga. Dalam merayakan acara pernikahan, tak sedikit pengantin yang memilih untuk menggelar resepsi dengan adat Jawa. Tak hanya mewah, pernikahan adat Jawa juga dapat digelar secara sederhana dengan biaya bervariasi, sesuai kebutuhan.

Pernikahan sendiri adalah satu hal yang sakral bagi setiap orang. Karena itu, tidak heran jika kemudian banyak pasangan yang memimpikan dapat menggelar resepsi atau pesta pernikahan yang bisa diingat sepanjang hidup. Di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat, resepsi pernikahan dengan konsep modern ala Barat memang banyak dipilih. Namun, bagi keluarga yang masih memegang teguh tradisi, pernikahan dengan prosesi sesuai adat suku bangsa juga kerap dilakukan.

Memiliki suku bangsa yang beragam, adat Jawa menjadi salah satu model resepsi pernikahan yang kerap dilakukan oleh banyak pasangan. Budaya Jawa sendiri memang menyimpan sejuta keindahan dan keagungan yang tetap dipegang teguh oleh masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dalam prosesi pernikahan adat Jawa yang penuh makna dan khas.

Jika kita menelusuri adat di Jawa Tengah, setidaknya ada lima tahapan prosesi pernikahan yang kerap dilakukan di daerah tersebut. Berikut tahapan-tahapan prosesi pernikahan dengan menggunakan adat Jawa.

Tahapan Prosesi Pernikahan Adat Jawa

  • Prosesi pembicaraan, tahapan ini intinya mencakup pembicaraan pertama hingga acara melamar. Pada tahapan pertama ini, terdapat berbagai tahapan lagi, seperti congkong (seorang perwakilan diutus untuk menanyakan dan mencari info tentang situasi calon besan), salar (jawaban pada acara congkong yang diselenggarakan oleh seorang wali), nontoni (keluarga besar serta calon mempelai pria berkunjung ke rumah calon mempelai wanita), nglamar (utusan dari orang tua calon mempelai pria datang melamar pada hari yang disepakati).
  • Prosesi kesaksian, prosesi ini merupakan penyerahan seperangkat perlengkapan sarana untuk melancarkan penyelenggaraan acara, atau disebut juga dengan seserahan. Berbagai perlengkapan yang diserahkan calon mempelai pria kepada keluarga calon mempelai wanita adalah peningsetan dan asok tukon (sejumlah uang). Selain itu, diadakan juga acara paseksen atau proses permohonan doa restu dan getoh dina atau penentuan hari ijab kabul atau akad nikah.
  • Prosesi siaga, ini adalah tahapan pembentukan panitia untuk menyukseskan gelaran resepsi pernikahan. Biasanya, tahapan ini terdiri dari sedhahan (mencakup pembuatan  sampai pembagian surat undangan pernikahan), kumbakarnan (pembentukan panitia pesta pernikahan, termasuk rincian program kerja), janggolan atau tandhan (calon pengantin melapor ke KUA untuk mengesahkan secara hukum).
  • Proses upacara, biasanya sehari sebelum pesta, pintu gerbang rumah orang tua wanita dihias dengan tarub (dekorasi tumbuhan) berupa hiasan dari janur kuning atau daun kelapa muda, kembang mayang, dan juga tuwuhan. Dalam tahapan ini, ada prosesi yang dinamakan siraman yaitu memandikan calon mempelai yang disertai niat membersihkan diri. Setelah siraman, dilaksanakan jual dawet, paes atau menghilangkan rambut halus yang tumbuh di sekitar dahi pasangan, midodareni, selamatan atau doa bersama, dan nyantri yang merupakan prosesi penyerahan dan penerimaan mempelai.
  • Prosesi puncak, ini merupakan tahapan inti dari keseluruhan resepsi pernikahan. Dalam tahapan ini, diselenggarakan upacara ijab kabul, upacara panggih (mencakup liron kembar mayang, gantal atau lempar sirih, ngidak endhog, minum air degan, masuk ke pasangan, sindur atau menyampirkan kain ke pundak mempelai, timbangan, kacar-kucur, dan dulangan atau saling menyuapi), upacara babak kawah (khusus mantu putri sulung), tumplek punjen, sungkeman, dan kirab.

Dengan prosesi dan persiapan yang sebanyak itu, menyelenggarakan resepsi pernikahan dengan menggunakan adat Jawa memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Diperkirakan, biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah upacara pernikahan dengan adat Jawa bisa mencapai angka Rp100 jutaan. Biaya ini sudah termasuk biaya penyewaan gedung, konsumsi, para pemusik, dokumentasi, riasan, pakaian pengantin, mahar, dan seserahan. Apabila Anda tidak memiliki bujet sebesar itu, tetapi tetap menginginkan resepsi pernikahan dengan adat Jawa yang kental, Anda bisa melakukan resepsi secara sederhana.

Tercatat pada 2019, beberapa event organizer ada yang menyediakan paket pernikahan adat Jawa sederhana dengan biaya mulai Rp13 jutaan, hanya khusus di rumah atau gedung, yang sudah termasuk pelaminan paragola/pelaminan jawa/pelaminan modern full bunga dengan bunga hidup, tata rias dan tata busana pengantin, tata rias orang tua dan besan, tata rias dan tata busana empat orang penerima tamu, tata rias dua orang saudara kandung, 1 set kamar pengantin bed cover dan slayer dinding kamar pengantin, tenda lokal empat buah, 100 buah kursi, 3 buah meja prasmanan lengkap dengan taplak dan cover, 100 piring dan sendok plus empat tempat saji, dua buah meja penerima tamu, lengkap dengan taplak dan cover, tiga buah lampu neon TL masing-masing 40 Watt, dua buah tempat angpau atau kotak uang, dua buah tempat souvenir, dua buah buku tamu dan spidol, dan foto digital serta video shooting (VCD plus satu album eksklusif).

Biaya tersebut belum termasuk biaya katering (jika memesan katering dari luar) dan juga biaya sewa gedung pertemuan. Jika ingin berhemat, Anda bisa melakukan resepsi pernikahan adat Jawa ini di rumah pribadi (biasanya di rumah mempelai wanita) sehingga tidak membutuhkan biaya untuk menyewa gedung.

Di samping itu, ada juga wedding organizer yang menawarkan paket pernikahan adat Jawa yang tahun 2019 lalu dengan memasang harga Rp18.500.000, sudah termasuk terop poni slayer (3 unit), dekorasi pelaminan 4 meter dan bunga segar, rias pengantin akad nikah, rias pengantin resepsi, busana pengantin 4x ganti, melati pengantin, rias dan busana (ibu, bapak, 2 pasang kembar mayang, 4 penjaga buku tamu), 2 buku tamu, 1 pundi uang, 1 penjor jalan, pregolan, MC dan sound system, foto 3 roll, album, dan file, kursi cover 100 unit, 2 meja terima tamu, catering untuk 300 orang dengan menu standar, souvenir untuk 250 orang, dan undangan sebanyak 250 orang.

Perlu diingat, di setiap tempat tentu menerapkan tarif yang berbeda-beda tergantung kebijakan pihak vendor. Sebagai bahan referensi, kami sajikan data perbandingan kisaran biaya resepsi nikah adat Jawa antara tahun 2020 dan 2021.

Biaya Resepsi Nikah Adat Jawa

Jenis Paket Layanan Harga Sebelumnya (2020) Harga Saat Ini (2021)
Paket Siraman Rias bapak + kain, beskap, dan blangkon, 

Rias (make-up & jilbab/sanggul) ibu + kain, Rias (make-up & jilbab/sanggul) CPW + kain, Pemandu adat + MC Jawa, Perlengkapan Siraman, terdiri dari: bokor + gayung; kendi + rajut melati; kursi; bunga setaman; kain siraman (kemben, long torso & manset, kain cinde, selendang); payung; bakul & kreweng; bokor tempat rambut; bokor pengiriman air, Melati tutup dada & bando, Rumah siraman

Tuwuhan, bleketepe, dan janur lengkung

Tumpeng, polo pendem, jajanan pasar, dawet (gelas & sendok plastik) untuk 30 porsi

Rp7.000.000 Rp10.000.000
Paket Upacara Adat Jawa + MC Balangan Sirih, Injak Telur, Sinduran, Bobot Timang, Tandur, Kacar Kucur, Dulangan, dan juga Sungkeman Rp2.200.000 Rp2.500.000

Biaya paket pernikahan dengan adat Jawa di atas bisa berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing wedding organizer. Namun, apabila Anda bingung menentukan besaran anggaran untuk resepsi pernikahan Anda, biaya paket tersebut bisa Anda jadikan referensi sehingga bisa menyiapkan anggaran yang pas.

Loading


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja